Pemalang, NU Online
Wakil Rais Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah KHM Fathul Munir mengatakan, khidmah di NU jangan dianggap sepele. Apalagi NU sudah diakui keabsahannya.
"Kita harus yakin bahwa khidmah di NU akan mendatangnya banyak manfaat, khususnya kepada pengurusnya," ujarnya.
Hal itu dikatakan KH Fathul Munir saat pembukaan Pelatihan Kepemimpinan Lanjutan (PKL) dan Kursus Banser Lanjutan (Susbalan) Pimpinan Cabang (PC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kabupaten Pemalang, Jumat (21/02) di Pesantren Roudhotut Tholibin Hidayatul Qur'an Randudongkal Pemalang.
"Orang yang khidmah di NU, putra putrinya Insyaallah menjadi anak shaleh shalihah," ujarnya.
Menurut Pengasuh Pesantren Roudhotut Tholibin Hidayatul Qur'an itu, Hubbul Wathan Minal Iman merupakan hasil istikharah para ulama dan Masyayikh NU.
"Habib Luthfi pernah Dawuh 'selama makam para Walisongo masih ramai dikunjungi. Indonesia akan kuat," ungkapnya.
Ketua PC GP Ansor Pemalang Mahfudin mengatakan, ke depan kepemimpinan Ansor Banser harus dipegang oleh kader-kader yang punya intelektual tinggi. "Ansor butuh pemimpin yang tanggung jawab, jujur, sigap, dan punya untuk organisasi," ungkapnya.
Dikatakan, untuk mencapai kualitas kader yang mumpuni, maka jenjang engkaderan di Ansor dan Banser wajib diikuti oleh kader, sehingga di samping memiliki pengetahuan yang cukup, juga memilik standar skill sebagaimana yang telah digariskan.
"Jenjang pengkaderan di Ansor dan Banser sangat jelas dan hasilnyapun juga jelas," tandasnya.
Ketua Panitia PKL Susbalan PC GP Ansor Pemalang Umar Taufiq kepada NU Online, Ahad (23/2) menuturkan, PKL Susbalan digelar 21-23 Februari 2020 dan diikuti 122 peserta terdiri dari 49 PKL dan 73 Susbalan yang telah lulus screening.
"Melalui PKL dan Susbalan diharapkan lahir kader-kader yang militan dan bertanggung jawab kepada agama, NU, NKRI, dan diri sendiri," pungkasnya.
Kontributor: Nurkhasan
Editor: Abdul Muiz