Daerah

Kiai Ubaid dan Gus Rozin Terpilih Pimpin PWNU Jawa Tengah 2024-2029

Rabu, 6 Maret 2024 | 11:15 WIB

Kiai Ubaid dan Gus Rozin Terpilih Pimpin PWNU Jawa Tengah 2024-2029

KH Ubaidullah Shodaqoh (kiri) dan KH Abdul Ghofar Rozin (kanan) terpilih sebagai Rais Syuriyah dan Ketua PWNU Jawa Tengah masa khidmah 2024-2029 dalam Konferwil XVI NU Jawa Tengah, 5-6 Maret 2024 di Gedung Aswaja Kota Pekalongan. (Foto: NU Online Jateng/M Ngisom)

Pekalongan, NU Online

Duet KH Ubaidullah Shodaqoh dan KH Abdul Ghofar Rozin (Gus Rozin) terpilih untuk menakhodai Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Tengah masa khidmah 2024-2029.

 

Melansir NU Online Jateng, Kiai Ubaid dan Gus Rozin terpilih sebagai Rais Syuriyah dan Ketua Tanfidziyah PWNU Jawa Tengah dalam konferensi wilayah (Konferwil) XVI NU Jateng di Gedung Aswaja Kota Pekalongan, Jawa Tengah, Selasa-Rabu (5-6/3/2024).


Pengasuh Pesantren Al-Itqon Bugen Semarang KH Ubaidullah Shodaqoh kembali terpilih sebagai rais syuriyah setelah ahlul halli wal aqdi (ahwa) Konferwil XVI NU Jawa Tengah kembali memilihnya.


Tim ahwa memunculkan 48 nama terbentuk dalam sidang pleno V Konferwil yang dipimpin Ketua PBNU, H Miftah Faqih, H Isfah Abidal Azis, dan H Faisal Saimima. Dari 48 nama tersebut sebagaimana amanat tata tertib Konferwil, 7 nama yang memperoleh suara tertinggi ditetapkan sebagai anggota ahwa.


KH Ubaidullah Shodaqoh memperoleh suara 32, KH Sungada Adzkia Cilacap (16), KH Muhkis Hudaf Klaten (15), KH Hanief Ismail Kota Semarang (13), KH Aniq Muhammadun Pati (12), KH Halwani Nawawi Purworejo (11), KH Zainal Arifin Makshum Demak dan KH Hambali Mahfudz Grobogan memperoleh suara sama yakni 10.


Munculnya dua nama yang memperoleh suara sama, yakni Kiai Zaenal dan Kiai Hambali yang sama-sama memperoleh suara 10, disikapi pimpinan sidang KH Miftah Faqih dengan mengacu pada tata tertib bahwa keduanya bermusyawarah untuk menentukan satu di antara mereka yang akan menjadi orang ketujuh dalam tim ahwa.


Selain itu, sebagaimana amanat tata tertib, apabila dari 7 orang yang memperoleh suara tertinggi ada yang tidak dapat hadir dalam sidang ahwa, maka posisinya digantikan calon anggota ahwa yang perolehan suaranya berada di bawahnya.


"Karena kiai Chalwani tidak hadir di konferwil dan tidak bisa mengikuti sidang ahwa, maka Kiai Zainal dan Kiai Hambali ditetapkan menjadi anggota ahwa bersama lima kiai yang perolehan suaranya lebih tinggi," kata Kiai Miftah.


Setelah ditetapkan 7 anggota formatur, sidang pleno pemilihan diskors untuk memberikan kesempatan kepada ahwa bersidang dengan agenda memilih rais syuriyah secara musyawarah untuk mufakat atau menghindari voting.


Sidang formatur yang berlangsung setengah jam pada Selasa (5/3/2024) hasilnya disampaikan KH Aniq Muhammadun di hadapan peserta Konferwil. "Sidang ahwa bersepakat memilih KH Ubaidullah Shodaqoh untuk kembali mengemban amanah sebagai Rais Syuriyah PWNU Jateng," kata Kiai Aniq


Sedangkan agenda pemilihan ketua tanfidziyah yang digelar pada Rabu (6/3/2024) dini hari memunculkan 3 nama dalam tahap penjaringan, yaitu KH Abdul Ghofar Rozin memperoleh 17 suara, Rofiq Mahfudz (16 suara), dan Hudallah Ridwan (2 suara).


Tata tertib konferwil menetapkan bahwa calon ketua tanfidziyah sedikitnya mendapat 12 suara saat penjaringan, sehingga KH Abdul Ghofar Rozin dan Rofiq Mahfudz ditetapkan menjadi calon yang dapat mengikuti proses pemilihan setelah keduanya mendapat restu atau disetujui oleh rais syuriyah terpilih Kiai Ubaidullah Shodaqoh dan menyatakan kesediannya untuk dipilih menjadi Ketua NU Jateng.


"Setelah keduanya menyatakan siap untuk berkhidmah kepada PWNU Jateng selama 24 jam kami menyetujui dua kader NU ini mengikuti proses pemilihan Ketua Tanfidziyah PWNU Jateng," kata Kiai Ubaid.


Dalam proses pemilihan Kiai Ghofar Rozin meraih suara 18 sedangkan Rofiq Mahfudz meraih 16 suara, dan satu suara abstain. Dengan demikian Gus Rozin ditetapkan sebagai Ketua PWNU Jateng terpilih.


Duet Kiai Ubaid dan Gus Rozin oleh pimpinan sidang juga ditetapkan sebagai ketua dan sekretaris formatur untuk melengkapi susunan kepengurusan yang dibantu made formatur sebanyak 7 orang.


Komposisi 7 made formatur meliputi perwakilan zona eks karesidenan Semarang (Kendal), Pati (Lasem), Banyumas (Cilacap), Kedu (Temanggung), Surakarta (Kota Surakarta) dan Pekalongan (Kota Pekalongan), dan KH Muhammad Muzamil Ketua PWNU Jateng domisioner.


Kontributor: Samsul Huda