Tangerang Selatan, NU Online
Para aktivis yang tergabung dalam Korps Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Putri (Kopri) PC PMII Ciputat didorong untuk menyiapkan diri menghadapi new normal (tatanan normal baru). Dorongan tersebut disampaikan Sekjen DPP Perempuan Bangsa Hj Miftahul Janah.
“Kita semua harus menyiapkan diri untuk aktualisasi diri ke depan dalam menghadapi era kenormalan baru ini. Di mana kita akan menghadapi tatanan baru, kehidupan baru,” ujarnya saat didaulat berbicara dalam Pembukaan Sekolah Islam Gender (SIG) Raya Virtual 2020, Sabtu (4/7).
Miftah, sapaan akrabnya, mengatakan bahwa ada banyak aspek yang berubah. Intinya, kita akan memasuki era digitalisasi, daring, dan automatisasi yang kesemuanya itu akan berdampak. Salah satu dampaknya, kata dia, antara lain adalah perekonomian.
“Misalnya, dunia tenaga kerja. Dampaknya jelas sekali. Pandemi Covid-19 telah merumahkan banyak orang atau mengurangi jumlah kerja yang berbentuk fisik," jelasnya.
Sebenarnya, lanjut Miftah, sebelum pandemi Covid-19 kita pernah mendengar perkataan Jack Ma, pendiri Alibaba, yang menyebut bahwa ke depan sekitar 85% bisnis akan mengalami e-commerce (perdagangan elektronik), dan 90% perdagangan akan berbentuk daring.
“Oleh karena itu, kita semua harus menyiapkan diri dalam menghadapi era kenormalan baru ini,” jelas perempuan asal Bogor ini.
Komitmen kaderisasi
Dalam sambutannya, Ketua Kopri PMII Ciputat Wulan Sari Aliyatus Sholikhah mengatakan, pihaknya berkomitmen untuk memiliki arah dan ukuran sistematis terkait kaderisasi. “Inilah yang menjadi alasan terkuat untuk mendobrak terselenggaranya Sekolah Islam dan Gender Raya Virtual ini,” jelasnya.
Wulan, sapaan akrabnya, melaporkan bahwa SIG-Raya diikuti para anggota dan kader PMII dari berbagai komisariat dan cabang. Ia berharap, kegiatan ini bisa menjadi 'kawah candradimuka' bagi para perempuan untuk mengasah lebih tajam sense of gender-nya.
“Semoga bisa memperluas ilmu pengetahuan kawan-kawan. Selain itu, harapan kami, kita semua bisa menyadari satu hal utama, bahwa besarnya sebuah komunitas tidak hanya dilihat dari kuantitas. Namun, juga kualitas dan inovasi. Ini merupakan tantangan yang harus kita jawab," tuturnya.
Ketua pelaksana SIG Raya Virtual 2020 Azizah Atiah menambahkan, SIG merupakan kaderisasi formal Kopri yang harus diikuti para kader PMII. SIG Raya tahun ini memiliki tantangan tersendiri. Sebab, tidak dapat bertatap muka secara langsung lantaran pandemi Covid-19.
“Namun, meski SIG Raya kali ini dilaksanakan secara daring, semoga tidak mengurangi semangat sahabat-sahabat dalam mengikutinya hingga selesai,” tambah Azizah.
Kopri PMII Ciputat, lanjut dia, tahun ini mengagendakan SIG Raya Virtual yang pertama. Acara yang diinisiasi Kopri PMII Ciputat ini dipandu oleh Ketua Kaderisasi Kopri PMII Ciputat Dyah Damayanti.
Agenda bertema ‘Aktualisasi Emansipasi Gerakan Multi Sektor Era 4.0’ ini dijadwalkan tiga hari, Sabtu-Senin (4-6/7) di media sosial Zoom Meeting. SIG Raya Virtual disambut baik oleh para peserta. 70 orang kader Cabang PMII Ciputat, Depok, Bekasi, dan Garut tercatat sebagai peserta.
Selain Hj Miftahul Janah, narasumber lainnya adalah Nyai Raudlatun (Ulama Perempuan Rahima), Sefty Riani Bahrean (General Manager Anak Negeri Publishing Printing), Ervi Siti Zahroh Z (Dosen Universitas Indonesia), Siti Rohmah (Ketua Kopri PMII Ciputat 2012-2013), serta Wulandari (Tim Kaderisasi PB PMII).
Kontributor: Ummy Mayadah
Editor: Musthofa Asrori