Daerah

Letto ‘Sihir’ Ribuan Santri Pekalongan

Kamis, 24 Oktober 2019 | 09:30 WIB

Letto ‘Sihir’ Ribuan Santri Pekalongan

Vokalis Band Letto, Neo hibur ribuan santri Pekalongan (Foto: NU Online/Muiz)

Pekalongan, NU Online
Hari Santri tahun 2019 terasa begitu istimewa bagi masyarakat Kota Pekalongan, Jawa Tengah. Khususnya masyarakat kaum santri yang baru saja memperingati Hari Santri pada Selasa 22 Oktober 2019 kemarin.
 
Dalam kesehariannya, ribuan santri di Kota Pekalongan berkutat pada ngaji kitab kuning, hafalan kitab imrithi, dan nadzaman lainnya serta belajar. Tentu nonton gratis band 'Letto' sesuatu banget bagi mereka.
 
Semalam, Rabu (23/10), oleh panitia Hari Santri ribuan santri berkesempatan refreshing menyaksikan penampilan band terkenal asal Yogyakarta 'Letto' bersama lagu-lagu hits-nya.
 
Dengan gaya khasnya, vokalis Letto, yakni Neo dengan model rambut gondrongnya langsung menggebrak lagu hits pertama dengan 'lethologica' dan mendapat sambutan yang sangat antusias dari penonton, khususnya ribuan santri yang duduk lesehan di depan panggung dengan menirukan syair demi syair hingga lagu pertama tuntas.
 
Neo, nama lengkapnya Sabrang Mowo Damar Panuluh, merupakan putra penyair Emha Ainun Najib. Dalam penampilannya selama 60 menit berhasil menuntaskan 11 lagunya yakni lethologica, permintaan hati, lubang di hati, senyumanmu, sandaran hati, cinta bersabarlah.
 
Kemudian, kepada hati itu, ruang rindu, layang-layang, snsm, dan sebelum cahaya. Penampilan Letto diselingi lagu 'gundul-gundul pacul' yang dibawakan dengan apik dalam versi dangdut, rock, jazz, dan keroncong menjadikan penampilannya semakin berwarna.
 
"Anak muda, khususnya santri milenial harus mencintai budaya. Karena dengan budaya, hidup kita semakin bermakna meski 23 kali cintamu selalu ditolaknya," ujarnya di sela-sela lagu yang disambut riuh santri.
 
Ketika ribuan santri sedang larut dengan lagu-lagu yang banyak dihafal, tiba-tiba pesta Seni Religi harus berakhir. Neo pun menyudahi penampilan grup band 'Letto' kelahiran tahun 2003 yang digawangi Patub (Agus Riyono) sebagai gitaris, Arian (Ari Prastowo) sebagai bassis, dan Dhedot (Dedi Riyono) sebagai drummer.
 
Anggota grup musik ini telah bersahabat sejak masih sekolah di SMU 7 Yogyakarta. Setelah berpisah akibat kesibukan kuliah, mereka akhirnya bertemu kembali dan berkarya bersama. Aktif dengan empat personel sejak tahun 2004. Pada 2016, Letto menambah dua personel, yaitu Cornel (Cornelius Prapaska) sebagai gitaris, dan Widi sebagai keyboardis, setelah keduanya menjadi additional player untuk Letto dua tahun sebelumnya.
 
Sebelum 'Letto' tampil, Wali Kota Pekalongan, HM Saelany Mahfudz yang juga hadir bersama jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) berpesan, agar warga Kota Pekalongan senantiasa menjaga keberagaman dan menghargai perbedaan agar Kota Pekalongan tetap sejuk dan kondusif.
 
Ketua Panitia Hari Santri, KH Kholid Ma'rufi menjelaskan, selain penampilan band 'Letto' panitia masih punya dua agenda yakni seminar nasional yang berlangsung di Gedung Djunaid, Buaran dan Pekalongan Bershalawat bersama grup 'Az-Zahir' Pekalongan di Lapangan Mataram Pekalongan pada Kamis (24/10) malam.
 
Pewarta: Abdul Muiz
Editor: Musthofa Asrori