Daerah

Madura Buktikan NU Tidak Ditinggalkan Jama'ahnya

Ahad, 8 April 2018 | 03:00 WIB

Pamekasan, NU Online
Madura dan NU tak ubahnya dua mata uang yang tidak bisa dipisahkan, namun belakangan sempat berhembus isu warga Pulau Garam juga berperan dalam menggembosi organisasi terbesar di dunia itu. Setidaknya hal tersebut terlihat dari gelagat sebagian tokoh Madura yang terlibat dalam gerakan aksi yang dilakukan organisasi berhaluan radikal.

"Tapi kita sebagai warga nahdliyin Madura sudah membuktikan itu tidak benar. Acara malam ini membuat hal itu terbantahkan," terang sesepuh PCNU Pamekasan, KH Abd Kadir, di tengah-tengah lautan nahdliyin yang memadati lapangan sepak bola Waru Kabupaten Pamekasan, Sabtu (7/4) malam.

Puncak Harlah NU dari sebanyak 40 rangkaian kegiatan sebelumnya itu, dihadiri oleh puluhan ribu kaum nahdliyyin dari kalangan pengurus, anggota, dan warga nahdliyin dari 13 kecamatan yang ada di Kabupaten Pamekasan. Mereka melampaui target panitia di kisaran 5 ribu pengunjung.

Menurut Kiai Abd Kadir yang merupakan ketua panitia, isu bahwa NU semakin ditinggalkan jama'ahnya, dengan kegiatan puncak Harlah NU dengan sendirinya terbantahkan. Apalagi dikaitkan dengan kegiatan-kegiatan pra harlah sebelumnya yang selalu ramai dengan kehadiran warga nahdliyin.

Hal itu lanjutnya, membuktikan bahwa warga nahdliyin tetap istiqamah berjuang bersama para ulama NU, upaya memecah belah yang dilakukan oleh mereka yang tidak suka terhadap NU, tidak akan pernah berhasil.

"Insyaallah NU ini akan jaya hingga yaumul qiyamah. Kita meyakini itu karena pendirinya adalah waliyullah. Siapa yang tidak mengakui kewalian Kiai Kholil Bangkalan dan Kiai Hasyim Asy'ari yang pendiri NU beserta ulama lainnya. Pasti mereka sudah melalui tirakat untuk mendirikan organisasi kita tercintah ini," tukasnya. (Hairul Anam/Muiz)


Terkait