Makna Lain dari Fitnah yang Perlu Diketahui dan Diwaspadai
Senin, 27 Februari 2023 | 19:45 WIB
Setiap orang perlu mewaspadai dan menjaga agar harta dan keluarga tidak menjadi fitnah atau ujian. (Foto: Ilustrasi/Freepik)
Pringsewu, NU Online
Secara umum orang memaknai fitnah sebagai tindakan menjelek-jelekkan orang lain dengan menyebarkan informasi negatif tentang sesuatu yang tidak dilakukan oleh orang tersebut. Namun, selain makna umum tersebut, ternyata fitnah memiliki arti lain yang perlu diketahui dan diwaspadai dampaknya bagi setiap individu.
Di dalam Al-Qur'an, terdapat ayat yang menyebutkan bahwa sesungguhnya harta dan anak-anak hanyalah fitnah bagimu. Di antara ayat yang menyebutkan tentang hal ini terdapat dalam surah Al-Anfal ayat 28 dan surah At-Taghabun ayat 15.
Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Umah Gemah Ripah Pringsewu, Lampung KH Sujadi menjelaskan bahwa fitnah dalam ayat ini dimaknai dengan ujian. Harta menjadi fitnah artinya bahwa dengan memiliki harta, tidak berarti menggambarkan kesuksesan dari seseorang. Sebaliknya, harta menjadi ujian dengan apakah didapat dengan cara yang baik dan bisa dipergunakan untuk hal baik.
"Kesuksesan seseorang di dunia ini belum tentu sebagai perwujudan dari ridha Allah swt," ungkap Mustasyar Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Pringsewu ini pada kajian Kitab Tafsir Jalalain, Senin (27/2/2023).
Dengan harta. lanjutnya, kebahagiaan keluarga dan kerukunan dengan orang lain pun tidak bisa dijamin akan berlangsung dengan baik. Pasalnya, banyak contoh gara-gara harta (uang) hubungan harmonis dengan keluarga dan orang lain jadi berantakan. "Gara-gara uang, kawan jadi lawan," ungkapnya.
Selain ujian dari harta, keluarga dalam hal ini anak-anak dan istri juga bisa menjadi ujian (fitnah) bagi seseorang. Ujian itu pun bukan hanya hal-hal yang buruk seperti memiliki anak atau istri sakit-sakitan terus namun juga memiliki anak yang cerdas pun misalnya, juga bisa menjadi ujian.
"Memiliki anak pintar dan cerdas kemudian dibangga-banggakan kepada orang lain ini juga merupakan ujian," ungkapnya.
Oleh karenanya setiap orang perlu untuk mewaspadai dan menjaga agar harta dan keluarga tidak menjadi fitnah atau ujian. Termasuk menjaga jangan sampai istri menjadi fitnah bagi suami dan suami menjadi fitnah bagi istri.
Lebih lanjut Abah Sujadi, sapaan karibnya, juga mengungkapkan dampak positif apabila seseorang lulus dari ujian yang diberikan Allah swt kepadanya. Ia menyebut bahwa orang yang sedang mendapat fitnah dan ujian ibarat emas yang sedang ditempa dan diolah sehingga menjadi emas yang berkualitas.
Begitu juga seseorang yang memang sedang diuji oleh Allah dengan berbagai macam cobaan, kemudian lulusmaka ia akan mendapatkan predikat yang lebih baik.
Pewarta: Muhammad Faizin
Editor: Kendi Setiawan