Daerah

Manusia Paling Mulia adalah yang Berilmu

Kamis, 5 September 2019 | 13:30 WIB

Manusia Paling Mulia adalah yang Berilmu

KH Sa'dur Rokhim (baju batik)

Jombang, NU Online
KH Sa'dur Rokhim menyampaikan, tiada orang yang paling mulia di dunia ini kecuali orang yang membawa ilmu. Demikian nasihat singkat namun penuh makna saat dirinya baru tiba dari Tanah Suci Makkah di Pesantren Babussalam, Desa Kalibening, Kecamatan Mojoagung, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Rabu (4/9).
 
Kiai yang kerap disapa Gus Rokhim ini sebelumnya melaksanakan ibadah haji selama satu bulan lebih di Tanah Suci, Makkah Al-Mukarromah. Saat kembali ke Pesantren Babussalam, Pengasuh Pondok ini disambut meriah oleh kurang lebih 1.000 santri dan beberapa masyarakat sekitar.
 
Kepada para santri, kiai dan masyarakat yang ikut serta menyambutnya, ia berpesan untuk terus belajar memperoleh ilmu yang banyak dan manfaat. "Terlebih di zaman sekarang yang kian maju dan tantangannya semakin komplit. Para santri khususnya, hendaknya kian melek akan perkembangan zaman yang ada," tandasnya.
 
Pengetahuan menurutnya seperti senjata yang paling diandalkan di segala bidang. "Jika hukum rimba mengatakan 'Siapa yang terkuat, dia yang bertahan'. Maka untuk zaman sekarang, ungkapan yang cocok adalah 'Siapa yang berpengetahuan, dialah yang berkuasa'," ucapnya.
 
Tak bisa dipungkiri, pengetahuan adalah hal paling utama untuk meraih kekuasaan. Pesatnya kemajuan teknologi dan informasi tidak bisa ditaklukkan dengan hanya duduk diam saja, apalagi bermalas-malasan.
 
"Sudah saatnya berfastabiqul khoirot, membakar hasrat untuk mencari dan menambah ilmu setiap harinya," imbuhnya.
 
Jika tidak, lanjut Gus Rokhim, maka bersiap-siaplah tergilas perubahan zaman. "Coba tanyakan pada diri sendiri setiap hari sebelum tidur, sudah nambah ilmu apa saja hari ini?. Dan coba rencanakan dengan jelas setiap setelah bangun tidur, hari ini saya akan melakukan apa saja?," ujarnya.
 
Dikatakan, begitu pentingnya ilmu sampai Allah SWT akan mengangkat derajat para pembawa ilmu, bisa disimak dalam surat Al-Mujadilah ayat 11. "Namun bisa ditelaah dengan sistematis ayat tersebut sebelum kemudian mengangkat derajat orang yang berilmu Allah SWT mendahulukan orang-orang yang beriman," jelasnya.
 
Maksudnya bagaimana? tambahnya, tentu ilmu yang dimaksud adalah ilmu yang membawa manfaat bagi diri sendiri, orang lain, juga lingkungan sekitar. Jika ilmu bisa diimplementasikan ke jalan yang benar, maka Allah SWT akan mengangkat derajat orang tersebut. 
 
"Namun, jika perwujudan ilmu tersebut pada hal yang buruk, alih-alih mendapatkan derajat mulia, ia justru akan terbawa pada kehinaan dan keburukan. Dan baik tidaknya perwujudan ilmu yang dimiliki seseorang tergantung setebal apa imannya," ungkapnya. 
 
Kontributor: Syamsul Arifin
Editor: Muiz