Rembang, NU Online
Santi Andayani, Sub Koordinator Pemberdayaan Sosial Dinas Sosial Kabupaten Rembang, Jawa Tengah mengatakan, untuk jumlah keluarga penerima manfaat (KPM) belum ada penurunan yang signifikan. Namun menurut keterangan dari desa dan masyarakat bantuan sosial belum tepat sasaran.
"Kalau berdasarkan faktual lapangan dari desa dan masyarakat memang masih terdapat bansos yang belum tepat sasaran," ucap Santi kepada NU Online pada, Selasa (18/11/2025).
Sementara untuk jumlah nominal bansos yang sudah diserahkan selama tahun 2025 sangat bervariasi. "Untuk nominal bervariatif. BPNT (bantuan pangan non-tunai) per bulan Rp 200 ribu, sementara PKH (program keluarga harapan) sesuai komponen yang ada," jelasnya.
Komponen PKH meliputi kesehatan (ibu hamil/menyusui dan anak usia dini), pendidikan (anak SD, SMP, SMA), dan kesejahteraan sosial (lansia 60+ tahun dan penyandang disabilitas berat).
"Setiap komponen memiliki besaran bantuan yang berbeda-beda, dan keluarga penerima manfaat dapat memiliki lebih dari satu komponen sehingga jumlah bantuannya dapat digabungkan," terang Santi.
Sementara itu, Dedi Yunianto, Sub Koordinator Kabupaten Rembang menyebut Bantuan Langsung Tunai Sementara (BLTS) berfungsi hanya untuk meningkatkan daya beli masyarakat.
"Artinya kalau bicara BLTS berarti bicaranya efeknya tujuan di sektor ekonomi. Kalau untuk yang skalanya berkelanjutan ada dalam bentuk PKH dan sembako," kata Dedi, saat dikonfirmasi NU Online pada, Selasa (18/11/2025).
Dedi berkata, sejauh ini pencairan dana BLTS sebesar Rp900 ribu. "Memang sejauh ini kemarin cairnya Rp900 ribu untuk tiga bulan. Saya rasa sudah cukup signifikan bagi masyarakat apalagi jumlah penerimanya besar di kabupaten Rembang sekira 60 ribu penerima," imbuhnya.
Dalam proses pemberian bantuan sosial, Dedi menyebut jika ia dan beberapa tim melakukan pemutakhiran data.
"Istilahnya bukan salah sasaran. Tapi kami mencoba menggunakan data baru dan prosesnya setiap bulan namanya pemutakhiran untuk mendapatkan data yang valid misalnya kalau ada yang masuk bantuan tapi sebenarnya dia mampu bisa dialihkan kepada keluarga yang tidak mampu," jelasnya.
Menurut Dedi, proses pemutakhiran data diadakan setiap bulan dan hasil dari pemutakhiran tersebut hampir menyentuh persentase seratus persen.
"Jadi prosesnya setiap bulan dan untuk data BLTS jika dibilang 100 persen ya tidak, tapi kami yakin sudah mendekati valid," jelasnya.
Selain itu Dedi juga menyebut total warga Kecamatan Pancur, Rembang yang menerima bantuan PKH. "Kalau untuk jumlah penerima bantuan PKH di Kecamatan Pancur totalnya 2.132 keluarga," pungkasnya.