Masuk Tahun Keempat, Pimpinan UNU Blitar Diingatkan Proses Pendirian Kampus
Sabtu, 5 September 2020 | 06:00 WIB
Blitar, NU Online
Universitas Nahdlatul Ulama Blitar, Jawa Timur memperingati hari lahir ke 4 dengan acara sederhana. Di usia yang masih belia ini tidak menjadikan civitas akademika kampus setempat surut dalam meraih prestasi.
Peringatan ulang tahun diisi dengan seminar, dan pada puncaknya digelar istighosah serta pemotongan tumpeng. Seminar yang mengusung tema ‘Kolaborasi dan Sinergi Peningkatan Daya Saing Lulusan UNU Blitar Menuju SDM Unggul dan Berkarakter diisi oleh H M Zainuddin.
“Di mana pun kita bekerja kita harus profesional, bagaimana profesional itu? Yang pertama adalah bisa berkomunikasi dengan siapa pun. Kedua, mengerti bidang tugasnya dan ketiga, harus jujur,” kata Rektor UNU Blitar tersebut, Jumat (4/9).
Disampaikannya, sekarang lulusan sarjana harus ada pendamping ijazah karena ijazah saja tidak kuat. Justru, yang paling penting adalah pendamping ijazah berupa sertifikat kompetensi.
“Oleh sebab itu, UNU Blitar membentuk LSP atau Lembaga Sertifikasi Profesi yang bekerja sama dengan BNSP,” jelasnya. Dengan demikian selain ahli di bidang keilmuan juga punya keahlian tambahan yang bisa menunjang bidang pekerjaan, seperti operasional komputer, lanjutnya.
Saat memberikan sambutan, KH Masdain Rifai mengisahkan proses berdirinya kampus ini. Bahwa proses yang dilewati penuh rasa haru karena perjuangan yang sangat berat untuk bisa sampai pada titik ini.
Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Blitar ini menjelaskan awalnya ingin mendirikan STAI NU Blitar, namun Prof Muhammad Nuh selaku Ketua PBNU bidang pendidikan yang juga mantan Mendikbud era Presiden SBY memintanya untuk mendirikan universitas saja.
“Sudah terlanjur nyemplung, karuan basah sekalian,” kata Kiai Masdain yang menirukan ucapan Prof Nuh.
Kiai Azizi Hasbullah yang didaulat memberikan mauidlah hasanah berpesan untuk selalu melibatkan NU dalam setiap aktivitas kampus.
“Bukan hanya orang-orangnya dalam hal ini manusia yang ada di dalamnya, tetapi juga lembaganya agar setiap program yang direncanakan UNU mendapat dukungan penuh dari NU secara kelembagaan,” pesan Kiai Azizi.
Kontributor: Rof Maulana
Editor: Ibnu Nawawi