Ilustrasi olahan daging sapi yang kerap disantap masyarakat di momen Idul Adha tiba. (Foto: NU Online/Freepik)
Sumenep, NU Online
Sapi dan kambing merupakan hewan kurban yang disembelih di momen Idul Adha. Di balik kenikmatan daging kurban yang dikonsumsi, terdapat sisi positif yang bermanfaat bagi tubuh.
Salah satu Pengurus Cabang (PC) Lembaga Kesehatan Nahdlatul Ulama (LKNU) Sumenep, Jawa Timur, dr H Slamet Riadi mengemukakan perbandingan antara daging sapi dan kambing dari beberapa faktor.
Nutrisi
Ia mengutarakan, dalam tiga ons daging kambing, terdapat sekitar 122 kalori, 0,79 gram lemak jenuh, dan 3,2 miligram zat besi.
Sementara daging sapi dalam jumlah yang sama mengandung 179 kalori, 3 gram lemak jenuh, dan 2,9 miligram zat besi. Hal ini membuat daging kambing menjadi pilihan yang tampaknya lebih baik daripada daging sapi.
Namun, perlu diketahui bahwa kandungan gizi yang bisa didapat dari daging sapi dan kambing tergantung pada bagian tubuh yang dikonsumsi. Daging organ atau jeroan memiliki komposisi nutrisi yang berbeda, begitu juga dengan potongan tanpa lemak dan bagian lemak serta tulang yang terdiri dari jumlah nutrisi yang berbeda-beda.
Secara keseluruhan, daging kambing lebih unggul daripada daging sapi dalam aspek nutrisi. Pasalnya, daging kambing memiliki lebih banyak zat besi dan protein. Selain itu, jumlah kalori dan lemak jenuh pada daging kambing juga lebih rendah daripada daging sapi, sehingga membuat daging kambing lebih sehat daripada daging sapi.
Manfaat kesehatan
dr Slamet menyatakan, meskipun daging kambing lebih unggul dalam nutrisi, tapi bukan berarti mengonsumsi daging sapi tidak bermanfaat untuk kesehatan. Daging sapi juga memiliki manfaat kesehatan, yaitu kandungan proteinnya yang tinggi bisa membantu pembentukan massa otot.
"Daging sapi juga baik dikonsumsi oleh anak-anak yang dalam masa pertumbuhan, karena bermanfaat untuk mempertajam daya ingat berkat kandungan B kompleksnya. Daging sapi juga mampu memelihara sistem saraf pusat melalui kandungan omega-3 serta peningkatan sel darah merah," terangnya kepada NU Online, Jumat (30/06/2023).
Risiko kesehatan
Pria yang tergabung dalam Perhimpunan Dokter Nahdlatul Ulama (PDNU) Sumenep ini mengatakan, salah satu hal yang dikhawatirkan saat mengonsumsi daging sapi dan kambing adalah kandungan kolesterolnya yang bisa meningkatkan risiko penyakit jantung. Kedua jenis daging tersebut sama-sama mengandung lemak jenuh dan bisa meningkatkan kolesterol secara keseluruhan.
Dilanjutkan, daging kambing memiliki lemak yang jauh lebih sedikit daripada daging sapi. Jadi, daging kambing lebih unggul dalam hal ini. Daging kambing juga memiliki jumlah lemak jenuh dan kalori total yang lebih rendah, sehingga risiko kolesterol dan penyakit jantungnya lebih rendah.
"Namun, bila kita perlu menjaga kadar kolesterol, perlu menjauhi semua jenis daging merah. Sebaliknya, pilihlah daging tanpa lemak seperti ayam dan ikan. Jika dijumpai dampak negatif setelah mengkonsumsi daging baik sapi ataupun kambing, segeralah periksa ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat," tandasnya.
Kontributor: Firdausi
Editor: Syamsul Arifin