Menuju RS Tipe C, RSNU Jombang Bangun Gedung di Atas Tanah 1,1 Hektare
Sabtu, 4 Juli 2020 | 16:30 WIB
Rais Aam PBNU KH Miftahul Akhyar (tengah) didampingi beberapa menteri dan Gubernur Jatim menekan tombol peletakan batu pertama pembangunan RSNU Jombang tahap kedua. (Foto: NU Online/Syamsul Arifin)
Jombang, NU Online
Rumah Sakit Nahdlatul Ulama (RSNU) Kabupaten Jombang, Jawa Timur terus berupaya meningkatkan pelayanannya. Hari ini, Sabtu (4/7), Rumah sakit yang berada di Jl KH Hasyim Asy'ari, Kecamatan Diwek, Jombang itu melakukan peletakan batu pertama pembangunan tahap kedua untuk gedung bedah sentral dan rawat inap.
Direktur RSNU Jombang, dr Bambang Dwi Hayunanto menyampaikan, peletakan batu pertama itu dibangun di atas tanah seluas 1,1 hektare yang sudah dibeli RSNU sebelumnya. Hal ini diharapkan bisa mempercepat cita-cita RSNU untuk segera naik menjadi RS tipe C.
"Tentu kita ingin memaksimalkan aspek pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Namun konkretnya kita sedang bertekad menuju rumah sakit tipe C yang sekarang masih tipe D," katanya kepada NU Online.
Untuk menuju ke sana, lanjut dia, ada syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh rumah sakit. Di antara yang paling pokok adalah rumah sakit tersebut setidaknya harus memiliki 100 tempat tidur perawatan. Di samping pelayanan medik, kefarmasian, dan tenaga medis juga sesuatu yang juga harus ditingkatkan.
"Dengan dibangun lagi begini maka kamar tidur perawatan lebih dari 100, yang sekarang masih 80-an kamar," jelas dr Bambang, sapaan akrabnya.
Ia menambahkan, kepercayaan publik kepada RSNU Jombang terus meningkat setiap tahunnya. Kenyataan ini, menurut dia, harus direspons positif oleh pihak RSNU dengan meningkatkan pelayanan serta sarana dan prasarananya.
"Hal ini pula yang menjadi semangat kita punya semangat terus berbenah meningkatkan kualitas pelayanan," terangnya.
Terkait target waktu pembangunannya, Bambang menegaskan, tidak akan sampai setahun dari semenjak diletakkan batu pertama. Pada Maret 2021 mendatang pembangunan tersebut sudah rampung. Tinggal nanti memikirkan pengadaan fasilitas-fasilitas medis.
"Maret 2021 sudah selesai pembangunannya mas. Sisa tanahnya nanti untuk tempat alat medisnya. Kita bertahap," ungkapnya.
Untuk biaya pembangunan tersebut sebesar 20 miliar rupiah dari dana hibah Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Dana sebanyak itu menurut perkiraannya hanya cukup untuk pembangunan gedung. Belum dengan alat medis dan lain sebagainya.
"Rumah sakit ini prospek ke depan. Kita sebetulnya tidak berhenti di rumah sakit tipe C. Akan tetapi, nanti juga menuju tipe B dengan memiliki 400 kamar tidur perawatan. Kita punya cita-cita begitu. Namun ya bertahap," tuturnya.
Program prioritas
Sementara itu, Rais Aam PBNU KH Miftahul Akhyar pada kesempatan ini menyambut gembira. Ia berharap, rumah sakit milik NU umumnya tidak berhenti melayani masyarakat dengan sangat prima. NU, kata dia, sudah saatnya menjadikan aspek-aspek pelayanan kesehatan masyarakat sebagai program-program prioritas.
"Semoga RSNU Jombang ini menjadi contoh untuk rumah sakit lainnya. Terutama dalam hal manajemennya yang lebih menekankan pada NU secara kelembagaan bukan pada perseorangan," ujarnya.
Selain Rais Aam PBNU, hadir pada kesempatan ini Ketua PWNU Jawa Timur KH Marzuki Mustamar, Rais Syuriyah PCNU Jombang KH Abdul Nashir Fattah beserta jajarannya, Ketua PCNU Jombang KH Salmanudin Yazid dan jajaran pengurus tanfidziyah.
Hadir pula, Menteri Kesehatan RI Letjen TNI (Purn) dr Terawan Agus Putranto, Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi H Abdul Halim Iskandar, dan Menteri Ketenagakerjaan Hj Ida Fauziyah.
Pewarta: Syamsul Arifin
Editor: Musthofa Asrori