Meriahkan Hari Santri, Santri Design Community Gelar Silatnas
Selasa, 29 Oktober 2019 | 00:00 WIB
Surabaya, NU Online
Menyambut Hari Santri 2019, Santri Design Community (SDC) menggelar kegiatan Silaturrahim Nasional (Silatnas) Santri Indonesia 2019 pada Sabtu – Ahad (26-27/10).
Kegiatan yang berlangsung di area gedung Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur ini diikuti oleh ratusan peserta yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia.
Menurut pengurus Santri Design Community, Dodik Nurcahyo, kegiatan Silatnas ini merupakan langkah dari Santri Design Community untuk mempertemukan kembali para kader SDC yang telah mengikuti kegiatan kaderisasi berupa Madrasah Design yang telah terlaksana di berbagai daerah.
"Kegiatan ini bertujuan untuk mempertemukan para kader dari komunitas ini yang pernah mengikuti Madrasah Design sehingga jalinan silaturrahim antar kader bisa terjalin secara nyata sehingga tidak sebatas pada komunikasi lewat grup," jelas Dodik, panggilan akrabnya.
Ia menyatakan bahwa kemunculan komunitas ini berawal dari kegelisahan atas wujud dari hasil desain para santri, seperti brosur, poster, atau sebagainya yang dirasa masih terkesan biasa-biasa saja sehingga perlu adanya sentuhan yang menjadikannya lebih baik dari sebelumnya.
" Jadi lahirnya Santri Design adalah karena kegelisahan kami terhadap dunia kreatif santri," jelasnya.
Tak hanya itu, pria asal Ponorogo ini juga mengharapkan setelah adanya komunitas ini agar para santri bisa bekerja secara profesional di lingkungan yang penuh tekanan, seperti percetakan dan sebagainya.
"Harapannya setelah ada komunitas ini, para santri bisa lebih disiplin lagi sehingga bisa mengambil peran di dunia yang lebih profesional seperti pada percetakan, perkantoran, dan sebagainya," bebernya.
"Untuk saat ini, salah satu langkah yang telah kami lakukan adalah dengan membentuk tim sedekah desain sehingga kreativitas dan kedisiplinan peserta sedekah desain bisa terbentuk," tambahnya.
Ia menegaskan, selain menambah kreativitas dan kedisiplinan para kader, SDC lahir untuk merespon kemajuan zaman yang memungkinkan berdakwah secara visual. Kenyataannya, dakwah secara visual lebih diminati dan lebih mudah dimengerti, terutama oleh kalangan anak muda.
"Dakwah pada saat ini bisa juga dilakukan secara visual. Seperti halnya pada saat kami melakukan Tahlilan Desain dalam rangka tujuh hari Mbah Moen," tukasnya.
Salah satu penasihat SDC, Abdulloh Hamid berharap adanya kegiatan tersebut bisa menghadirkan dan mewujudkan desainer andal dari kalangan pesantren.
"Kami berharap setelah adanya kegiatan ini, para peserta bisa mewujudkan seribu desainer andal dari santri jelang satu abad NU," harapnya.
Kontributor: Ahmad Hanan
Editor: Aryudi AR