NU Care-LAZISNU di Jember Bedah Rumah Ibu Tatik, Janda Pensiunan Polisi yang Memilukan
Jumat, 7 Agustus 2020 | 04:30 WIB
Petugas Kemenag Jember dan pengurus UPZIS NU Care-LAZISNU MWCNU Sumberbaru, saat mengunjungi Ibu Tatik (tengah) di rumahnya, Desa Yosorati, Kecamatan Sumberbari, Jember. (Foto: NU Online/Aryudi AR)
Jember, NU Online
Unit Pengelola Zakat Infaq Sedekah (UPZIS) NU Care-Lembaga Amil Zakat, Infaq, Sedekah Nahdlatul Ulama (LAZISNU) MWCNU Sumberbaru, Kabupaten Jember, Jawa Timur, tak pernah lelah untuk mengabdi kepada masyarakat. Ada saja aksi sosial yang mereka lakukan, khususnya dalam membantu meringankan beban masyararakat.
Setelah memberikan bantuan kepada korban yang rumahnya terbakar di Dusun Genjit, Desa Karangbayat, Kecamatan Sumberbaru beberapa waktu lalu, kini UPZIS NU Care-LAZISNU MWC NU Sumberbaru melakukan bedah rumah di Dusun Krajan, Desa Yorosati, Kecamatan Sumberbaru, Jember, tepatnya rumah milik Tatik Rosilawati, atau bisa dipanggil Ibu Tatik.
“Dana sudah ada, insyaallah besok (Sabtu, 8/8), kita mulai merenovasi rumah itu. Sebab pengbongkarannya sudah selesai,” ujar Ketua UPZIS NU Care-LAZISNU MWCNU Sumberbaru, H Syaihul Hasan Basri kepada NU Online di Sumberbaru, Kabupaten Jember, Jumat (7/8).
Dana tersebut sudah mencapai Rp7 juta yang dihimpun oleh Kantor Urusan Agama (KUA) Sumberbaru. H Syaihul, sapaan akrabnya, menyatakan akan terus menggalang dana dari masyarakat, ormas, dan lembaga lain demi merampungkan bedah rumah itu.
“Kalau dipikul bersama lebih ringan melakukan sesuatu,” ungkapnya.
Menurut H Syaihul, bedah rumah milik Ibu Tatik adalah sebuah keharusan. Pasalnya, rumah yang beralaskan tanah itu sudah mulai keropos dimakan usia. Penyangga atap yang terdiri dari bambu dan sebagian kayu sudah lapuk. Dindingnya yang terbuat dari anyaman bambu sebagian bolong-bolong dimakan rayap. Tentu kondisi rumah yang demikian itu, rawan roboh jika sewaktu-waktu angin datang menerjang.
“Makanya kita segera berinisiatif untuk melakukan bedah rumah Ibu Tatik. Kita urunan, kita minta sumbangan ke sana-ke mari, kita koordinasi dengan KUA Sumberbaru,” lanjutnya.
Dihubungi terpisah, Ibu Tatik menyatakan terima kasih atas upaya bantuan yang dilakukan oleh LAZISNU. Bantuan tersebut diakuinya sangat bermanfaat bagi dirinya. Sebab rumah memang merapakan kebutuhan pokok manusia.
“Sekali lagi, sebelumnya saya ucapkan terima kasih,” jelasnya.
Sekedar diketahui bahwa Ibu Tatik adalah janda yang hidupnya cukup memilukan. Ia tinggal bersama anak perempuannya yang fisiknya kurang normal, sehingga menjadi beban bagi Ibu Tatik. Di usianya yang sudah cukup renta (69 tahun) itu seharusnya dia sudah tinggal istirahat, menikmati hari tuanya. Tapi apa boleh buat, kenyataan berkata lain.
Mantan istri pensiunan polisi itu harus berjibaku dengan ganasnya kehidupan untuk sekadar bertahan hidup dari waktu ke waktu. Seiring usianya yang sudah sepuh dan fisiknya yang semakin lemah, Ibu Tatik tak bisa bekerja apapun kecuali hanya menunggu belas kasihan orang lain.
“Kami membuka donasi bagi siapapun yang ingin pahala dengan membantu Ibu Tatik,” harap Bendahara UPZIS NU Care-LAZISNU MWCNU Sumberbaru, Kabupaten Jember, Farhanuddin.
Menurutnya, tak tertutup kemungkinan kasus Ibu Tatik hanya sekedar contoh yang muncul ke permukaan. Ia yakin masih banyak kasus serupa yang dialami warga Jember dan daerah lainnya, namun tidak terendus oleh publik.
“Ini sangat ironis di saat elit-elit di Jember tengah sibuk menabur uang untuk kepentingan Pilkada Jember, sementara di tempat lain ada kasus yang memilukan,” pungkas Farhanuddin.
Pewarta: Aryudi AR
Editor: Abdul Muiz