Jepara, NU Online
Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Tengah, HM Muzamil dalam sarasehan yang diselenggarakan Yayasan Pendidikan Tinggi Nahdlatul Ulama (Yaptinu) yang berlangsung di Aula Lantai 3 Perpustakaan Universitas Islam Nahdlatul Ulama (Unisnu) Jepara, Sabtu (1/2) mengajak untuk membangun sinergi kekuatan NU.
Dikemukakan Kiai Muzamil, ada empat kekuatan untuk membangun sinergitas NU. Kekuatan NU yang pertama akidah Aswaja yang sudah dirintis pemimpin masa lalu dan muassis NU. Kedua, lanjutnya memperkuat barisan ulama.
"Jika kokoh barisannya kelompok lain yang ingin merebut anggota NU akan kesulitan," lanjutnya.
Adapun yang ketiga, paparnya memperkuat barisan jamaah. Kuatnya jamaah bisa menjadi perekat persatuan. Jika bersatu, mengutip dawuh Mbah Moen jika satu jasad sakit, maka yang lain akan merasa sakit.
Dalam sarasehan bertajuk Sinergi Stakeholder Strategis NU dalam Pengembangan Jam'iyah dan Jamaah NU Jepara itu tambahnya kekuatan NU keempat adalah kader-kader yang rela berkorban.
Dijelaskan Kiai Muzamil bahwa KH Abdul Wahab Hasbullah, KH Raden Asnawi, dan Mbah Sholeh Pati adalah para penggerak NU. Hal itu bisa dilihat di makamnya tertera kata penggerak NU.
Sehingga kepada peserta sarasehan ia juga mengajak untuk memperbanyak penggerak NU. "Mau tidak mau kita sebagai generasi penerus NU harus menggerakkan NU dengan niat yang tulus dan sesuai aturan organisasi," paparnya.
Jika keempat kekuatan sudah bersatu, terang Kiai Muzamil ada tiga hal yang perlu juga dilakukan. Pertama, kompetensi. "Apa keterampilanmu? Apa keahlianmu?"
Kedua, karakter dan yang terakhir, literasi memvisualkan kreasi warga agar menjadi viral.
"Unisnu bisa seperti sekarang karena memahami literasi," pungkasnya.
Hadir dalam sarasehan pengurus Yaptinu, Civitas akademika Unisnu, alumni, MWCNU se-Jepara, dan Banom NU. Hadir pula Rektor Unisnu H Sa'dullah Assa'idi dan Ketua Umum Yaptinu H Shodiq Abdullah.
Hadir sebagai narasumber Guru besar UIN Walisongo Prof H Ahmad Rofiq, Ketua Dewan Pembina Yaptinu Jepara H Mohammad Najib, Wakil Rais PCNU KH Kamil Ahmad, dan Ketua PCNU KH Hayatun Abdullah Hadziq.
Kontributor: Syaiful Mustaqim
Editor: Abdul Muiz