Semarang, NU Online
Rais Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Tengah KH Ubaidullah Shodaqoh mengingatkan kepada seluruh pengasuh pesantren jangan sampai kendor dalam menerapkan disiplin protokol kesehatan di lingkungan pesantrennya.
"Mari kita terus menerus memohon kepada Allah SWT agar kegiatan belajar mengajar (KBM) di pesantren bisa berjalan dengan lancar dan dijauhkan dari berbagai musibah dan fitnah," kata kiai Ubaid saat menerima silaturahim PCNU Kabupaten Sragen di Sekretariat PWNU Jateng, Jl Dr Cipto 180 Semarang, Rabu (29/7)
.
Menurutnya, selain upaya gerakan batin jangan lupa upaya lahiriyah juga terus dilakukan dengan tetap berupaya secara maksimal menerapkan protokol kesehatan sesuai dengan kemampuan yang dimiliki masing-masing pesantren.
Dikatakan, kebijakan memulai aktivitas KBM setelah hari raya lebaran di di lingkungan pesantren NU sudah dilakukan sejak dulu dan terus berlangsung hingga sekarang, hal ini perlu dimengerti oleh semua pihak terutama kalangan eksternal pesantren.
"Langkah pesantren ini, jangan diartikan bahwa pesantren tidak mematuhi ketentuan yang dikeluarkan dari para pengambil kebijakan terkait dengan masih berlangsungnya masa pandemi Covid-19, karena keaktifan KBM di pesantren termasuk madrasah diniyah yang diselenggarakan masyarakat di luar pondok pesantren tetap mengikuti protokol kesehatan, tentu sebatas kemampuan yang dimiliki," ucapnya.
Dia menambahkan, selama ini pesantren hadir di tengah-tengah masyarakat untuk mencerdaskan anak bangsa dengan semangat kemandirian bersama masyarakat, alias tidak menggantungkan anggaran dari pemerintah.
"Kalaupun sekarang ada kendala pandemi Covid-19, tentu juga akan dihadapi dengan semangat kemandirian bersama-sama masyarakat, ini bisa dilihat usai lebaran pesantren betsama masyarakat telah menyiapkan diri dengan memenuhi protokol kesehatan untuk menyambut kehadiran para santri yang akan kembali ke pondok," jelasnya.
Sebaliknya kata Kiai Ubaid, para santri yang kembali ke pondok, menjelang keberangkatannya dari daerah asal dengan suka rela mereka melengkapi diri dengan dokumen-dokumen kesehatan.
"Inilah bentuk kesukarelaan dan tanggung jawab dunia pesantren dalam upaya menjaga keselamatan diri maupun pihak lain di masa pandemi ini," ujarnya.
Rais PCNU Sragen KH Riyadlul Mustofa mengatakan, institusi pesantren dan madrasah diniyah di lingkungan NU Sragen dan para santri dari Sragen yang mondok di luar Sragen saat ini sudah mengikuti KBM yang dijadwalkan masing-masing pesantren.
Menurutnya, dari pantauan PCNU Sragen, baik pesantren yang ada di Sragen maupun santri Sragen yang mondok ke luar daerah sebelumnya telah menyiapkan diri dengan memenuhi protokol kesehatan sesuai dengan kemampuan yang dimiliki.
"Pesan dan nasehat Rais PWNU Jateng akan kami teruskan kepada para pengasuh pesantren di Sragen. Nasehat ini juga akan kami sampaikan kepada santri-santri asal Sragen yang saat ini mondok di luar daerah," pungkasnya.
Kontributor: Samsul Huda
Editor: Abdul Muiz