Sukoharjo, NU Online
Kepala Kesbangpol Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah Gunawan Wibisono mengatakan, konsep radikalisme merupakan paham, wacana, dan aktivisme yang berupaya melakukan perubahan yang radikal terhadap sistem politik, ekonomi, sosial dan budaya yang berlaku.
"Banyak yang mengganggap kelompok radikal ini sebagai buatan, ciptaan, rekayasa Barat (AS). Tujuannya untuk mengadu domba antar umat Islam serta dalam upaya mencapai tujuan politik dan atau ideologis tertentu," katanya.
Hal itu disampaikan di hadapan ratusan anggota Fatayat NU Sukoharjo dalam kegiatan seminar perempuan dalam pembangunan perdamaian dan pencegahan radikalisme di Gedung Satya Praja (GSP) Pendopo Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, Ahad (15/3) siang.
Oleh karena itu lanjutnya, bangsa Indonesia harus hati-hati dan waspada terhadap berbagai paham dan gerakan yang bertujuan memecah belah bangsa.
Ketua Pimpinan Cabang (PC) Fatayat NU Sukoharjo Siti Muslimah mengaku sangat prihatin mendengar banyak perempuan terpapar radikalisme melalui media sosial. Tidak ada interaksi dengan dunia luar hanya melalui internet dan parahnya setelah mendapatkan informasi dari internet langsung mengikuti kajian yang tidak jelas sanadnya.
"Kader Fatayat NU harus paham soal itu, maka perlu adakan kegiatan ini," jelas Muslimah.
Disampaikan, kegiatan seminar untuk mewujudkan agen perempuan perdamaian untuk pencegahan radikalisme di Sukoharjo dan memiliki makna yang strategi bagi perempuan dalam menambah pengetahuan akan bahaya radikalisme dan terorisme.
"Pencegahan radikalisme itu penting supaya anggota Fatayat NU mengetahui tentang bahaya radikalisme dan tahu tentang ketahanan keluarga sebagai cara cara untuk terhindar dari bahaya terorisme," terangnya.
Setelah kegiatan ini, Muslimah berharap Fatayat NU bisa memberikan kontribusi yang positif dalam menciptakan situasi dan kondisi untuk negara, agama dan bangsa.
Panitia kegiatan seminar Tri Maryati kepada NU Online mengatakan, kegiatan tersebut merupakan program yang sudah diagendakan PC Fatayat NU Sukoharjo melihat maraknya paham radikalisme terutama di wilayah Soloraya.
"Melalui seminar ini kami berharap para perempuan muda NU punya peran dalam menyampaikan kedamaian di wilayah tempat tinggalnya. Lebih dari itu semakin maraknya paham radikalisme juga menjadi tantangan tersendiri bagi kader fatayat NU," pungkasnya.
Kontributor: Masri Zaini
Editor: Abdul Muiz