Jayapura, NU Online
PCNU Jayapura, Papua benar-benar memanfaatkan bulan Ramadhan sebaik mungkin untuk melakukan penetrasi ajaran Ahlussunnah wal Jamaah (Aswaja). Buktinya, selain meramaikan Ramadhan dengan tadarus di mushalla-mushalla yang ada, PCNU Jayapura juga menggelar Safari Ramadhan di sejumlah titik di Kota Sentani.
“Alhamdulillah, safari Ramadhan berjalan lancar, dan tepat waktu. Bahkan hingga malam ke-20 Ramadhan (3/6), kami masih safari Ramadhan, tepatnya di Pondok Pesantren Mafahimussar’iyyah, Distrik Waibu, Sentani,” tukas Ketua PCNU Jayapura, Ustadz Zainuri Thoha sebagaimana rilis yang diterima NU Online.
Menurutnya, safari Ramadhan, selain berfungsi sebagai konsolidasi internal, juga untuk sosialisasi Aswaja di tengah-tengah masyarakat. Dan bisa dipastikan safari Ramadhan tersebut, diterima dengan baik oleh masyarakat.
“Sambutan yang hangat juga dilakukan oleh jajaran TNI di Koramil Sentani Timur, saat kami safari Ramadhan ke sana empat hari lalu,” ungkapnya.
Ustadz Zainuri menyatakan keyakinannya bahwa NU di Jayapura akan berkembang. Masyarakat setempat sangat wellcome terhadap NU. NU di Papua, katanya, identik dengan Gus Dur, yang oleh masyarakat Papua dinilai berjasa dalam banyak hal, termasuk dalam pengembalian nama Papua, dari semula yang bernama Irian Jaya.
“Dalam banyak kesempatan kami, sering didapuk untuk memimpin doa setelah rapat yang pesertanya non Muslim,” ucapnya.
Lelaki asal Banyuwangi itu menegaskan, NU bisa diterima dengan baik di Papua (dan di manapun) karena dikenal menjunjung tinggi toleransi dan menghargai kalompok minoritas. NU dengan sikapnya yang moderat, dan selalu mengusung Islam rahmatal lil ‘alamin, tampaknya meluluhkan hati masyarakat yang di situ muslimnya minoritas.
“Jadi perlakuan kita yang baik kepada non Muslim di Jakarta, misalnya, akan berpengaruh terhadap sikap non Muslim di tempat lain, yang kita sendiri di situ jadi minoritas,” terangnya. (Red: Aryudi AR).