Yogyakarta, NU Online
Untuk menjawab tantangan bonus demografi pelajar NU harus menyiapkan diri. Salah satu hal utama adalah skill atau keahlian. Kader yang mampu melakukan perubahan adalah kader yang inovatif dengan kemampuan skill, adapftif dengan perubahan zaman. Dengan demikian IPNU dapat memberikan warna dalam kehidupan bermasyarakat.
"IPNU adalah kunci untuk keberhasilan NU ke depan. Berproseslah dengan sungguh-sungguh dalam berorganisasi di IPNU," pesan Ketua Umum IPNU Aswandi Jailani pada pembukaan Latihan Kader Utama (Lakut) yang diadakan IPNU DI Yogyakarta, Rabu (23/12).
Lakut mengangkat tema Kader Progresif Merespons Peradaban Baru Paskapandemi berlangsung di Pesantren Properti Plus Indonesia, Dusun Ploso, Desa Banguncipto Kecamatan Sentolo, Kabupaten Kulonprogo.
Kaderisasi IPNU yang berjalan dengan baik dapat menimbulkan kelegaan bagi NU. "Sebab NU ke depan sudah akan ada yang melanjutkannya dengan kader yang memiliki kualitas yang mumpuni," ujar Fahmi Idris dari PWNU DIY yang sekaligus membuka acara pada siang itu dengan simbolis memukul kentongan.
Pada pembukaan tersebut dihadiri oleh perwakilan Pemerintah Kabupaten Kulonprogo. Para peserta berasal dari lima cabang se-DI Yogyakarta yakni Bantul, Sleman, Kulonprogo, Gunungkidul, Yogyakarta. Namun, ada peserta yang berasal dari luar daerah yakni utusan perwakilan dari PW IPNU Jawa Tengah dan PW IPNU Jakarta.
Didi Manarul Hadi, selaku ketua panita menyampaikan bahwasanya diadakannya Latihan Kader Utama adalah untuk mencetak kader-kader yang cerdas untuk mendorong kemajuan IPNU kedepan. "Menjadikan kader yang progresif yang mampu beradaptasi sesuai peradaban zaman," ujarnya.
Editor: Kendi Setiawan