Pengenalan Kampus di Instika Sumenep Patuhi Protokol Kesehatan
Selasa, 1 September 2020 | 12:30 WIB
Sumenep, NU Online
Tahun lalu masa orientasi studi dan pengenalan kampus diramaikan dengan beragam kegiatan. Panitia mampu membentuk watak mahasiswa baru agar lebih mengenal lingkungan kampus beserta civitas akademikanya. Acara tahunan tersebut selalu dimeriahkan dengan hiburan. Namun di masa pandemi, kemasannya berbeda karena panitia dan peserta dituntut untuk mematuhi protokol kesehatan.
Seperti halnya saat pembukaan Orientasi Pendidikan Kampus (Ordik) Institut Ilmu Keislaman Annuqayah (Instika) Guluk-guluk Sumenep, Jawa Timur. Kegiatan yang berlangsung sejak Selasa (1/9) tersebut mematuhi protokol kesehatan.
Kegiatan yang dipusatkan di auditorium As-Syarwqawi dihadiri oleh Rektor KH Ah Syamli Muqsid, Wakil Rektor I, H Damanhuri, Wakil Rektor II KH Muhammad Husnan Nafi', dan Wakil Rektor III KM Musththafa.
"Selamat datang di kampus Instika, kampus eco green. Mengatakan kami katakan begitu? Karena Annuqayah pernah mendapat Kalpataru dari Menteri Lingkungan Hidup RI dalam kategori penyelamat lingkungan," kata KH Ah Syamli Muqsid selaku rektor.
Dan dengan mengucap bismillahirrahmanirrahim, kegiatan Ordik akhirnya resmi dibuka dan disambut tepuk tangan para mahasiswa baru.
Di kesempatan yang berbeda, Rasidi Bahar yang didaulat sebagai Ketua Steering Commite (SC) mengutarakan bahwa kegiatan Ordik 2020 dilaksanakan dari sejak Senin hingga Rabu (31/8-2/9).
"Ordik dibagi menjadi dua tahap. Tahap pertama bagi mahasiswa baru yang berstatus mukim atau santri yang dilaksanakan pada tanggal 31 Agustus hingga 1 September. Tahap kedua bagi mahasiswa kalong yang dilaksanakan pada tanggal 2 sampai 3 September," katanya.
Selanjutnya, hal itu dilakukan sebagai upaya penerapan protokol kesehatan yang diinstruksikan oleh Satgas Pondok Pesantren Annuqayah.
Adapun teknis pelaksanaan berpegang teguh pada protokol pesantren. Seperti cuci tangan pakai sabun dengan air yang mengalir atau pakai hand sanitaizer yang sudah disediakan panitia. Juga ada pengukuran suhu tubuh sebelum masuk ke aula, memakai masker, dan menjaga jarak baik saat baris berbaris atau pun saat penyajian materi berlangsung.
"Jika tahun lalu ada pemisahan antara putra dan putri, maka tahun ini disatukan di aula atau pemberian materinya disatukan demi menghemat waktu dan mengefisiensi ketersediaan penyaji," ulasnya.
Staf pimpinan Instika tersebut juga menyampaikan kepada tim media NU Online bahwa penyajian materi hanya mengambil materi pokok saja.
"Pertama keannuqayahan, dimana penyaji akan menjelaskan sejarah, fungsi, norma, dan nilai-nilai yang menjadi pegangan pesantren," terangnya.
Selanjutnya yang kedua keaswajaan. Instika yang merupakan bagian dari Annuqayah selalu memegang teguh Islam Ahlusunnah wal Jamaah an-Nahdliyah.
Ketiga materi keinstikaan yang menampilkan profil, visi-misi, sejarah, sistem akademik yang berlaku, keuangan, dan Siakad. Yang terakhir atau keempat materi kefakultasan. Tujuannya sebagai pengenalan kepada fakultas dan program studi masing-masing.
"Untuk materi ini tempatnya dipisah antara putra-putri. Kegiatannya dilaksanakan di tempat berbeda. Ada yang diletakkan di kantor fakultas, aula mini, ruang kelas, dan aula As-Syarwqawi," imbuhnya.
Selain materi pokok, terdapat pula acara tambahan. Yakni senam bersama, kerja bakti, dan di paripurnai ziarah makbarah para masyaikh Annuqayah, baik di makbarah Sawo (komplek pemakaman KH Muhammad Syarqawi), Kusuma Bangsa (komplek pemakaman KH Abdullah Sajjad), Lempong (komplek pemakaman KH Moh Amir), dan Latee (komplek pemakaman KH Ahmad Basyir).
Di akhir penjelasan, dirinya mewanti-wanti kepada panitia untuk memberikan contoh yang baik kepada peserta terutama memaksimalkan protokol kesehatan.
"Kepada seluruh peserta Ordik untuk mematuhi protokol yang ada agar seluruh rentetan acara berjalan lancar sebagaimana Ordik tahun lalu yang merupakan tahap awal atau pintu gerbang pertama bagi para Maba untuk mengenal lingkungan kampus," pungkasnya.
Kontributor: Firdausi
Editor: Ibnu Nawawi