Banyumas, NU Online
Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPNU-IPPNU) diharapkan mampu menerapkan budaya membaca dan menulis pada program kerja harian yang mereka lakukan. Pasalnya budaya membaca dan menulis merupakan roh dari seorang pelajar.
Penegasan itu dikatakan Dini Rahmat Azis, Pembina IPNU Ajibarang ketika menghadiri acara Konferensi Anak Cabang (Konferancab) XIX PAC IPNU IPPNU Ajibarang Ahad,(16/12) sore di Aula SMP Ma'arif NU 1 Kecamatan Ajibarang, Banyumas Jawa Tengah.
"Sebagai sebuah organisasi pelajar, kader-kader IPNU dan IPPNU harusnya tak melupakan ruh dari seorang pelajar itu sendiri yaitu adalah belajar. Maksudnya, segala proses organisasi yang dilakukan tak lepas dari nilai-nilai keterpelajaran," katanya kepada NU Online.
Pria yang akrab disapa Doni itu menjelaskan, dalam satu periode kepengurusan IPNU IPPNU hendaknya ada bekas yang ditinggalkan, misalnya ada salah satu program kerja, apapun itu bentuknya yang bisa lakukan kembali oleh kepengurusan selanjutnya.
"Program kerja yang berkelanjutan sangat dibutuhkan, namun bukan berarti tak membuat program kerja baru yang kekinian, karena mengingat saat ini eranya media sosial, literasi media sangat dibutuhkan," lanjutnya.
Kemampuan literasi media, menurut pria yang juga menjabat sebagai Pimpinan Redaksi nubanyumas.com itu salah satunya bisa ditumbuhkan melalui budaya baca tulis dan kritis terhadap suatu hal.
"Saya berharap, kepengurusan baru yang terbentuk setelah Konferancab ini bisa mengembangkan program kerja atau menumbuhkan budaya baca tulis bagi kader-kader nya, karena mengingat saat ini budaya baca tulis di Indonesia sangat rendah, serta untuk membendung berita hoaks melihat kemampuan literasi media," pangkasnya. (Kifayatul Ahyar/Ahmad Rozali)