Peringatan Hijriyah di Pontianak: Muharram Momentum Tepat untuk Hijrah
Jumat, 21 Agustus 2020 | 01:00 WIB
Pontianak, NU Online
Setiap saat usia manusia terus bertambah, sehingga jatah hidup di dunia akan berkurang. Karena itu, sudah selayaknya kesempatan memperingati tahun baru Islam dijadikan sarana untuk berhijrah dengan lebih baik.
Penegasan ini disampaikan KH Fahmi selaku Pengasuh Pondok Pesantren Walisongo, Kota Baru, Sungai Bangkong, Pontianak, Kalimantan Barat, Kamis (20/8).
Penegasan disampaikannya pada acara doa bersama dan shalat berjamaah di lapangan pesantren dalam rangka menyambut tahun baru Islam 1 Muharram 1442 Hijriah.
Acara diawali dengan menggelar istighotsah yang kemudian dilanjutkan doa akhir tahun. Tampak para santri berbaur dengan pimpinan pesantren, segenap dewan asatidz dan asatidzah yang memadati halaman dengan berbaris rapi.
“Tahun bertambah, umur semakin tua, umur semakin dewasa, umur pun semakin berkurang. Marilah kita berhijrah dari kebiasaan kurang baik di tahun sebelumnya menjadi kebiasaan yang baik di tahun ini. Tingkatkan hafalan, tingkatkan ketaatan dan tingkatkan baca al-Qur’annya,” katanya saat memberikan sambutan.
Dalam isi ceramah Ustadz Atang Jailani mengingatkan bahwa pada bulan yang bagus ini hendaknya memperbanyak berbuat baik berupa amalan yang dianjurkan. Seperti membaca ayat kursi di awal malam tahun baru dan dilanjutkan dengan doa yng diriwayatkan oleh Imam Ghazali. Juga puasa di hari tasu’ah dan asyura.
“Sebab di hari ke sepuluh Muharram banyak terjadi peristiwa yang luar biasa sehingga Allah menjadikan bulan yang utama, bulannya Allah SWT,” terangnya.
Dikemukakan bahwa bulan Muharram adalah bulan penetapan tahun Hijriah yang ditetapkan pada masa Khalifah Umar bin Khattab setelah enam tahun ditinggal wafat Rasulullah SAW. Penetapan tersebut berdasarkan hasil musyawarah para sahabat.
Tidak hanya itu, berbagai rangkaian kegiatan dalam penyambutan tahun baru Islam ini turut disertakan untuk memeriahkan. Usai shalat Isya berjamaah, pengurus mengadakan beragam perlombaan seperti nadzam imriti, tamsiliyah (drama islami) dan sejenisnya. Dan tentu saja para santri sangat antusias dalam mengikuti ajang perlombaan.
Acara digelar untuk memberikan motivasi bagi santri lama maupun baru mengenai tahun baru Islam dengan penyampaian ceramah pimpinan dan ustadz terkait sejarah tahun baru Islam.
“Dan santri termotivasi untuk hijrah dan mengamalkan amalan yang disunnahkan di bulan Muharram,” kata Ustadzah Hamidah selaku pengurus putri.
Kontributor: Lina
Editor: Ibnu Nawawi