Perkuat Sektor Ekonomi, GP Ansor Kalbar Gelar Pelatihan UMKM
Selasa, 12 Oktober 2021 | 16:30 WIB
Pontianak, NU Online
Gerakan Pemuda Ansor Kalimantan Barat menggelar Pelatihan Pendampingan Usaha Kecil Mikro (UMKM). Kegiatan yang terselenggara atas kerjasama PP GP Ansor dengan PT BNI ini dilaksanakan di Aula Hotel Merpati, Jl.Imam Bonjol Pontianak, Senin (11/10/2021).
Ketua GP Ansor Kalimantan Barat, Rajuini mengucapkan terima kasih kepada Pimpinan Pusat GP Ansor yang telah menginisiasi program ini. Ia berharap dengan adanya pelatihan ini dapat memberdayakan kader Ansor, sehingga dapat mengangkat perekonomian di Kalimantan Barat.
“Mudah-mudahan menjadi amal baik GP Ansor untuk meningkatkan perekonomian warga nahdliyin di Kalimantan Barat” ungkapnya.
Sedangkan Koordinator Wilayah Kalimantan Barat PP GP Ansor, Ahmad Wari dalam sambutannya memaparkan bahwa setelah pelatihan pendampingan UMKM secara konsepsi sudah selesai, maka pelatihan pendampingan secara teknisi harus mulai digencarkan di masing-masing cabang.
Menurut Ahmad Wari, dalam konteks berwirausaha aspek ideologi kader akan diuji. Ia memberikan perumpamaan, salah satu kader Ansor memiliki sebuah toko, minggu depan ada diskon besar-besaran di minimarket lain. Dalam hal ini kader Ansor akan diuji apakah akan tetap membeli produk di toko milik kader, atau akan membeli produk di minimarket yang memberi diskon.
“Ke depan akan menemukan beberapa ujian, apakah kita peduli dengan usaha kader atau tidak, bertahun tahun melakukan kaderisasi tapi jika hal itu tidak menjadi jaringan ekonomi, itu perlu ditinjau ulang kaderisasinya,” tandasnya.
Mengurangi Ketimpangan Eonomi Umat
Wakil Ketua PWNU Kalimantan Barat, KH Hermawansyah memaparkan bahwa Indonesia mengalami ketimpangan ekonomi yang dahysat. Kekayaan satu persen warga Indonesia sama halnya dengan 45 persen kekayaan nasional. Menurutnya, ketimpangan ini sangat terasa di dunia nyata.
“Era saat ini kompetisinya begitu luar biasa, jadi orang yang sudah kaya tetap berlomba meningkatkan kekayaannya, sedangkan yang di bawah tidak meningkat bahkan mereka kekurangan,”ungkap Ketua Program Pemberdayaan Pesantren Mandiri (P3M) PWNU Kalimantan Barat itu.
Ia melihat bahwa ketimpangan ekonomi umat itu berasal dari ketimpangan akses. Oleh karena itu dengan adanya kegiatan yang dilakukan oleh GP Ansor ini diharapkan bisa membuat warga NU semakin mendekatkan akses untuk memulai usaha, dengan permodalan dari berbagai kelembagaan, seperti BUMN salah satunya BNI.
“Kolaborasi antara pemerintah, non-pemerintah dan BUMN yang baik akan mengatasi kesenjangan ekonomi umat dan mempermudah akses masyarakat yang di bawah untuk mendapatkan modal. Semoga pelatihan yang diadakan oleh GP Ansor dapat meningkatkan kemandirian ekonomi umat,” harapnya.
Transformasi SDM Upaya Meningkatkan Kultur Ekonomi
Wakil Sekjen PP GP Ansor Bidang Ekonomi, Addin Jauharudin memaparkan bahwa untuk mengubah kultur sosial politik menjadi kultur ekonomi sebenarnya tidak sulit yaitu dengan menggerakkan sumber daya manusia.
Menurut Addin, saat ini yang digerakkan oleh beberapa ormas adalah transformasi sumber daya manusia, modal menjadi urutan yang kedua atau ketiga, jika sumber daya manusianya handal maka segalanya bisa dikelola.
“Kita mulai peralihan, dari yang sifatnya sektoral terpecah menjadi parsial dan kita kenal yang namaya ekosistem. Dulu kita tidak pernah berfikir menggabungkan antara payment, pasar, logistik, tapi hari ini bisa disatukan, rata rata marketplace dapat menyatukan ketiganya,”ungapnya.
Diharapkan Addin, dengan dimulainya upaya sejumlah kader GP Ansor akan membuat sistem yang lebih rapi dengan sumber daya manusia yang handal. Selain kuat karena pendidikan dan fikiran, kader Ansor juga harus kuat secara ekonomi, menurutnya itulah yang menjadi portofolio kader Ahlussunnah wal Jama’ah.
“Kalau kita kuat secara ekonomi, maka keluarga akan kuat, kalau keluarga kuat maka organisasi akan kuat. Kalau organisasi kuat maka masyarakat akan kuat, kalau masyarakat kuat maka agama akan kuat, maksimalkanlah semua potensi,”tegas Wasekejen PP GP Ansor Bidang Ekonomi tersebut.
Kontributor : Siti Maulida
Editor: Aiz Luthfi