Yogyakarta, NU Online
Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) melaunching aplikasi Sistem Informasi Organisasi NU (SimfoNU) pada Ahad (21/8/2022) bersamaan dengan acara rutin Pengajian Ahad Wage PWNU DIY.
Dalam sambutannya, Ketua PWNU DIY, H Ahmad Zuhdi Muhdlor menyampaikan bahwa, aplikasi tersebut sebagai wujud dalam pemanfaatan teknologi untuk kemajuan organisasi.
“Sistem ini dibuat selain karena menjawab tantangan zaman, digitalisasi, juga untuk mewujudkan tata kelola organisasi NU DIY yang modern dan andal," ujarnya.
Lebih lanjut Zuhdi Muhdlor menambahkan bahwa organisasi sebesar NU harus mampu secara cepat menyesuaikan diri dengan perubahan yang terjadi di sekitarnya. Di antaranya adalah perubahan yang disebabkan revolusi industri.
“Sudah semestinya teknologi menjadi modal bagi kita di PWNU DIY dalam mengoordinasikan dan menggerakkan roda organisasi. Mengapa demikian? Agar informasi organisasi bisa secara massif diterima oleh jamaah," jelasnya.
Aplikasi SimfoNU didesain untuk mempermudah alur komunikasi dan jalur komando keorganisasian. Diharapkan aplikasi ini bisa mengurai permasalahan waktu dan jarak dalam distribusi informasi, sekaligus mampu menerapkan proses administratif seperti penyimpanan dan pencatatan yang bersifat real-time.
“Terdapat empat fitur yang disediakan di aplikasi SimfoNU, yaitu, sistem surat menyurat, informasi agenda program, laporan kegiatan/program dan sistem laporan keuangan,” jelas Gus Widyawan, Koordinator Tim IT PWNU DIY.
Dosen di Universitas Gadjah Mada Yogyakarta ini berharap, aplikasi tersebut bisa dimanfaatkan oleh pengurus NU di lintas tingkatan di DIY.
“Kami berharap dengan sistem tersebut bisa bermanfaat, terutama dari aspek organisasi di semua tingkatan PWNU DIY. Sehingga, seluruh kegiatan, program dan informasi dalam ruang lingkup PWNU DIY bisa dengan cepat diketahui oleh pengurus, baik tingkat wilayah, cabang sampai majelis wakil cabang, bahkan ranting," jelasnya.
SimfoNU, lanjutnya, diharapkan juga dimanfaatkan oleh pengurus di lembaga-lembaga, badan otonom NU, bahkan sampai ke pesantren-pesantren di lingkungan PWNU DIY.
“Semoga dengan pemanfaatan teknologi yang baik ini akan berdampak ke organisasi, sehingga ke depan ikut membantu terwujudnya pengelolaan dan komunikasi organisasi yang lebih efisien,” pungkas Widyawan.
Kontributor: Muhammad Yusuf Anas
Editor: Syamsul Arifin