Pesantren Al-Mizan Majalengka Meriahkan 10 Muharram dengan Santunan Anak Yatim
Ahad, 30 Agustus 2020 | 04:30 WIB
Kegiatan Pesantren Al-Mizan Majalengka, Jabar doa bersama dan santunan anak yatim (Foto: NU Online/Tata Irawan)
Majalengka, NU Online
Kegembiraan yang tampak di raut wajah ratusan anak yatim piatu saat pemberian dari Pesantren Al-Mizan Langensari, Jatiwangi, Majalengka, Jawa Barat. Acara diisi dengan istighotsah, pembacaan yasin, tahlil, dan doa bersama itu digelar di Aula Pertiwi Komplek Pesantren Al Mizan, Sabtu (29/8).
Di tengah pandemi Covid-19 100 anak yatim menerima santunan berupa uang dan paket sembako dari Pimpinan Pesantren Al-Mizan Majalengka. Santunan diberikan usai acara 'Doa Untuk Bangsa Bersama Seratus Anak Yatim' yang bertepatan dengan 10 Muharram 1442 Hijriah.
Menurut Pengasuh Pesantren Al-Mizan KH Zaenal Muhyidin, pemberian santunan sebagai bentuk kepedulian pada kemanusiaan di tengah pandemi Covid-19 yang belum tahu kapan berakhir.
"Saya berharap anak-anak yatim ini tetap tampak ceria di kala situasi sulit saat ini. Kita tidak ingin mereka tidak tersentuh bantuan. Ini menjadi perhatian sebagai pimpinan," ucapnya.
Di samping itu sambungnya, bersama anak yatim kita memanjatkan doa keselamatan dunia dan doa untuk negeri ini juga selalu damai, penuh berkah, dan segera lepas dari wabah Covid-19.
Dia berharap, melalui istighotsah, doa para anak yatim, beserta anggota jamaah pandemi ini bisa segera berlalu. "Selain ikhtiar lahiriah berupa penanganan wabah dan selalu mematuhi protokol kesehatan, semoga dengan doa bersama anak-anak yatim ini, pandemi cepat berakhir dan keadaan bisa pulih seperti sedia kala," papar Pria berkacamata ini.
Disampaikan, selain santunan juga peluncuran bedah rumah sesi ke-2 dan juga membangun mushala bantuan dari LAZISNU Majalengka. "kegiatan santunan ini juga sekalian peluncuran bedah rumah dan membangun mushala yang dikoordinasikan oleh LAZISNU," terangnya.
Salah satu anak yatim yang menerima bantuan Fahri diam seribu tanpa berkata ketika menerima bingkisan dari ketua yayasan hanya senyum yang mengembang dan hanya terucap haturnuhun (red Terimaksih) secara perlahan.
"Sudah 2 tahun ini Fahri ditinggal oleh ayahnya karena kecelakaan waktu mau berangkat kerja," terang Yayah ibu dari Fahri ini.
Pemberian santunan dan doa bersama dihadiri jajaran pengurus pesantren, Fatayat NU Majalengka, dan Gugus Tugas Penanganan Covid-19.
Kontributor: Tata Irawan
Editor: Abdul Muiz