Pesantren di Tambakberas Jombang Salurkan Zakat Plus Sembako untuk Warga Sekitar
Jumat, 5 April 2024 | 13:00 WIB
Proses serah terima penyaluran zakat plus sembako dari santri Pesantren Bumi Damai Al-Muhibbin Tambakberas, Jombang, Jawa Timur, kepada warga sekitar.
Jombang, NU Online
Penyaluran zakat fitrah yang dilakukan oleh Pondok Pesantren Bumi Damai Al-Muhibbin Bahrul Ulum Tambakberas, Jombang, Jawa Timur sedikit berbeda. Selain diberikan makanan pokok berupa beras, ada juga sembako yang berisi minyak goreng, mi instan, dan gula pasir untuk penerima manfaat.
Letua Pondok Pesantren Bumi Damai Al-Muhibbin Bahrul Ulum Ustadz Asadul Arifin menjelaskan, penyaluran zakat fitrah diutamakan kepada tetangga dan masyarakat sekitar pesantren. Tujuannya untuk berbagi kebahagiaan di bulan suci Ramadhan dan saat Idul Fitri.
“Dibagikan ke tetangga pondok, tahun ini sekitar 480 orang. Sebetulnya tidak pengalihan zakat. Karena praktiknya santri itu sudah zakat. Cuman ditambahi sembako karena kan ada yang bayar infak,” jelasnya kepada NU Online, Kamis (4/4/2024).
Pria asal Banyuwangi ini menambahkan bahwa dalam proses penyaluran zakat fitrah, Pesantren Bumi Damai Al-Muhibbin menggandeng perangkat desa setempat, khususnya ketua RT untuk penerima data zakat. Perangkat juga dilibatkan saat proses pembagian.
Tambahan sembako tersebut masuk dalam bingkisan Ramadhan yang diharapkan bisa sedikit mengurangi beban masyarakat, sekaligus menambah kebahagiaan di hari kemenangan.
“Semoga di bulan puasa dan Idul Fitri tahun ini kita merasakan kebahagiaan yang sama, khususnya di sekitar masyarakat pesantren,” katanya.
Ustadz Asadul Arifin menambahkan, konsep zakat fitrah plus sembako ini juga memiliki tujuan untuk mengajarkan sikap dermawan kepada para santri Bumi Damai Al-Muhibbin Tambakberas. Di mana para santri dianjurkan untuk berzakat dan infak di pesantren, lalu dibagikan ke masyarakat sekitar.
Teknisnya, pengurus pesantren bidang Syiar dan Dakwah membuat pengumuman zakat dan infak. Kemudian santri yang berzakat dipanggil oleh pengurus di tempat yang telah ditentukan. Sebelumnya pengurus sudah mengangkat panitia yang masuk kriteria mustahiq.
“Rasulullah adalah orang yang paling dermawan, dan akan lebih dermawan lagi ketika bulan Ramadhan. Kita meniru Rasulullah, setidaknya dalam bab berbagi,” imbuhnya.
Ia mengatakan, alasan zakat fitrah plus sembako dibagikan ke masyarakat sekitar pesantren adalah karena kehidupan sehari-hari santri lebih banyak di pesantren. Durasi waktu antara di rumah dan di pesantren lebih banyak di pondok pesantren.
Karena itu, zakat fitrah selain untuk menyucikan diri dan menambal minus-minus di bulan Ramadhan, juga berfungsi sebagai wujud wujud kasih sayang. Berangkat dari pemikiran ini, Pesantren Bumi Damai Al-Muhibbin rutin membagikan zakat fitrah santrinya ke masyarakat sekitar.
"Kita sekarang bagikan agar masyarakat bisa mendapatkan manfaatnya. Zakat fitrah tidak sampai pada kategori meng-kayakan penerima. Yang penting umat Islam sama-sama bahagia, di hari kemenangan dan tidak ada yang lapar di sekitar kita," tutupnya.