Petunjuk di Balik Kitab Syarh Al-Kholil 'ala Matnil Ajurrumiyah Dicetak dan Diluncurkan
Rabu, 19 April 2023 | 10:30 WIB
Peluncuran Kitab Syarah Kholil 'ala Matnil Ajurrumiyah Selasa malam (18/4/2023) di Pondok Pesantren Syaikhona Moh Kholil, Bangkalan, Madura, Jawa Timur. (Foto: Tangkapan layar Syaichona TV)
Jakarta, NU Online
Kitab Syarah Kholil 'ala Matnil Ajurrumiyah diluncurkan pada Selasa malam (18/4/2023) di Pondok Pesantren Syaikhona Moh Kholil, Bangkalan, Madura, Jawa Timur bersama masyayikh se-Jawa dan Madura. Kitab tersebut berisi penjelasan (syarh) yang dituliskan oleh Syaikhona Moh Kholil Bangkalan (wafat 1925 M) terhadap teks Matn Al-Ajurrumiyyah karya Syaikh Ibnu Ajurrum (wafat 1324 H).
Salah satu dzurriyah bani Kholil, Lora Ahmad Kholili Kholil menyampaikan bahwa kitab tersebut diterbitkan melalui petunjuk yang ditemukan pada manuskrip Syarah Al-Ajurrumiyyah karya Syaikhona Moh Kholil. Petunjuk yang dimaksud adalah sebuah kalimat yang berbunyi "idza futihal babu, fadkhul musriah", yang artinya, ketika pintu sudah dibuka, maka segeralah masuk.
Kalimat itu yang menurutnya mengilhami dan memacu para pengurus Lajnah Turats Ilmi Syaikhona Moh Kholil Bangkalan mengumpulkan susunan-susunan manuskrip Syarah Al-Ajurrumiyyah untuk kemudian diterbitkan dan diluncurkan. Tentu melalui kajian dan forum musyawarah sehingga sampai pada kesimpulan tersebut atas makna di balik kalimat yang ditulis oleh Syaikhona Moh Kholil.
"Lama kelamaan kami angan-angan dawuh (pesan) beliau, secara interindisipliner, kita gali maknanya dari macam sudut dan ilmu, maka kami sampai pada kesimpulan bahwa ketika kitab ini sudah dibuka, ketika kitab ini sudah ditemukan, maka kitab ini harus kita keluarkan dari manuskrip menuju kitab yang dicetak," katanya saat menyampaikan sambutannya, sebagaimana dalam siaran langsung Syaichona TV, Syaichona TV.
Dalam pandangannya, kitab Syarah Al-Ajurrumiyyah karya Syaikhona Moh Kholil memang akan lebih bermanfaat ketika dicetak dan disebarluaskan kepada khalayak, terutama kalangan pesantren atau santri. Pasalnya, dahulu banyak santri Syaikhona Moh Kholil yang sudah menyerap ilmu nahwu melalui kitab Al-Ajurrumiyyah.
"Maka atas tangan-tangan langit tersebut, kita harus cepat-cepat menerbitkan dari persembunyiannya, kitab ini harus menjadi manfaat sebagaimana kitab ini pernah memberikan manfaat pada 140 tahunan yang lalu, di mana para kiai para ulama mengaji kitab tersebut," ujar salah seorang pengurus Lajnah Turats Ilmi Syaikhona Moh Kholil ini.
Kitab Syarah Al-Ajurrumiyyah yang sudah dicetak ini memudahkan masyarakat mendapatkannya. Syaikhona Moh Kholil, kata dia, dengan kalimat indah penuh makna yang ditulis dalam manuskrip itu, memberikan isyarat dan restu untuk masyarakat mempelajari karyanya melalui sanad keilmuan santri-santri Syaikhona Moh Kholil.
"Kami mengartikan bahwa ketika kitab ini sudah ditemukan, Syaikhona Moh Kholil memberikan restu kepada kita untuk mengaji kembali kitab ini bersama para masyayikh, di mana para masyayikh yang hadir pada kesempatan kali ini, sanadnya tersambung dengan Syaikhona Moh Kholil," ungkapnya.
Ia meyakini bahwa banyak ulama pesantren terdahulu yang memiliki karya keilmuan yang berharga untuk kembali dipelajari di masa sekarang. Karenanya, pesantren-pesantren di Indonesia menurutnya perlu terus menggali warisan-warisan keilmuan ulama itu dengan menyusunnya menjadi sebuah kitab atau buku agar mudah kembali dipelajari.
"Kami harap ini menjadi inspirasi pesantren-pesantren (yang lain) untuk melakukan hal yang sama, yaitu menggali kembali turats atau warisan-warisan keilmuan dari pesantren tersebut untuk dimunculkan kembali," harapnya.
Pewarta: Syamsul Arifin
Editor: Kendi Setiawan