Bojonegoro, NU Online
Pelaksanaan Kongres ke-XX Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) tahun 2020 di Balikpapan Kalimantan Timur berbeda dengan sebelumnya. Pasalnya badan otonom (Banom) Nahdlatul Ulama (NU) yang beranggotakan mahasiswa itu menggelorakan Gerakan Goceng untuk pembiayaan perhelatan Kongres.
Hal itu mendapat dukungan dan sambutan positif dari Pengurus Cabang (PC) PMII Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur. Para pengurus juga bertekad menyukseskan gerakan tersebut.
Ketua PC PMII Bojonegoro, M Nur Hayan menuturkan, Gerakan Goceng untuk Kongres ini sebagai bentuk terobosan baru di tubuh PMII dalam mewujudkan kemandirian berorganisasi, khususnya suksesi Kongres. Hal itu menurutnya patut diapresiasi dan ditindaklanjuti sejumlah pengurus hingga pada basis kader di akar rumput.
"Bentuk kemandirian organisasi, gerakan ini juga dapat menumbuhkan militansi serta loyalitas kader terhadap organisasi," terang sahabat Hayan panggilan akrabnya.
Menurut Hayan, dalam waktu dekat ini, ia akan mengundang seluruh kader PMII di tingkatan Pengurus Komisariat dan Rayon se-Kabupaten Bojonegoro untuk kemudian disosialisasikan kepda mereka. Di samping itu sekaligus menyosialisasikan terkait persiapan Pelatihan Kader Lanjut (PKL) pada bulan Maret mendatang.
"Kami akan segera menyosialisaikan agenda tersebut dalam waktu dekat, agar eforia Kongres PMII dapat dirasakan seluruh kader PMII," tegas Hayan.
Apresiasi juga datang dari Ketua Majlis Pembina Cabang PMII Bojonegoro, Ahmad Taufik. Ia menegaskan secara pribadi dan para alumni sangat mendukung program Gerakan Goceng yang dilaksanakan oleh PB PMII. Hal ini selaras dengan komitmen dan instruksi Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) beberapa waktu lalu.
"Karena kegiatan Goceng untuk PMII ini dapat menunjukkan spirit dan komitmen kemandirian organisasi (jamiyah), sebagai langkah awal menuju kemandirian anggota (jamaah)," imbuh Taufiq yang juga mantan Sekretaris Pimpinan Cabang (PC) Gerakan Pemuda (GP) Anso Kabupaten Bojonegoro itu.
Taufiq berharap agenda ini merupakan entry point bagi PMII guna menuju kemandirian jamaah dengan melanjutkan secara konsisten di ranah yang lebih praksis. Hal ini bukan berarti PMII mengubah orientasi basis gerakan dan kaderisasi ke basis pragmatis. Namun, justru akan semakin compatible.
"Jika dikelola lebih serius, Gerakan Goceng ini bisa menjadi indikator loyalitas, soliditas, dan komitmen anggota pada jamiyah, sehingga dapat menciptakan militansi kader," pungkas dosen di salah satu kampus di Kota Ledre.
Untuk diketahui pasca peluncuran Gerakan Goceng beberapa pekan kemarin, berbarengan dengan penetapan waktu Kongres XX yang akan diselenggarakan pada tanggal 16-21 April mendatang, PMII di kota Migas ini turut mendukung penuh dengan mengajak seluruh kader PMII se-Bojonegoro agar ikut serta melaksanakan gerakan tersebut.
Kontributor: M. Yazid
Editor: Syamsul Arifin