Pojok Baca Nahdliyin Grobog Wetan, Pangkah, Kabupaten Tegal sesaat sebelum diresmikan. (Foto: dok. istimewa)
Tegal, NU Online
Gerakan memperkuat literasi untuk warga NU di berbagai daerah terus diperluas Pojok Baca Nahdliyin. Kini gerakan yang digawangi aktivis NU Banyuwangi, Arif Budiman ini telah hadir di Desa Grobog Wetan, Kecamatan Pangkah, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah.
Koordinator Pojok Baca Nahdliyin Kabupaten Tega, Adi Alba menegaskan, hadirnya pojok baca tersebut salah satunya untuk meningkatkan budaya literasi pelajar NU.
“Tentunya juga untuk meningkatkan pengetahuan, khususnya terkait ke-NU-an,” ujar Adi Alba dalam keterangan tertulisnya kepada NU Online Senin lalu.
Menurutnya, pengetahuan tentang NU akan memperluas wawasan keislaman secara baik dan benar sehingga generasi muda tidak mudah terjerumus berita-berita hoaks dan pemikiran-pemikiran keagamaan yang menyimpang.
“Alhamdulillah di pojok baca nahdliyin Grobog Wetan sudah ada sekitar 300 judul buku,” jelas Adi.
Peresmian pojok baca tersebut dilakukan langsung Ketua NU Grobog Wetan KH Masruhi diikuti oleh Banom NU Grobog Wetan dan juga mahasiswa UIN Walisongo Semarang yang sedang melaksanakan kegiatan kuliah kerja nyata (KKN). Beberapa mahasiswa tersebut turut mendonasikan buku untuk koleksi Pojok Baca Nahdliyin Grobog Wetan.
KH Masruhi berpesan soal pentingnya budaya literasi, khususnya bagi para pelajar NU di Grobog Wetan karena wahyu pertama yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW pun adalah Iqro, yakni membaca.
“Sebab itu, kader-kader IPNU dan IPPNU harus lebih sering membaca, khususnya buku-buku tentang Amaliyah NU agar tidak salah haluan,” tutur Kiai Masruhi.
Dalam kegiatan ini juga diisi mauidzoh hasanah oleh Ustadz Abdul Munif, kader muda Nahdlatul Ulama. Ia berpesan pentingnya ber-NU lewat literasi agar kaum muda tidak terpengaruh oleh paham-paham keagamaan yang menyimpang.
“Juga agar nasab keilmuan kita sebagai warga NU tersambung ke KH Hasyim Asy'ari yang sanad keilmuannya jelas-jelas sampai kepada Rasulullah. Itulah kenapa pentingnya ber-NU,” tegas Abdul Munif.
Peresmian dilakukan secara simbolik dengan menggunting pita melati dan memotong tumpeng. Kemudian doa penutup dipimpin oleh Kiai Khoiron, ulama sepuh Desa Grobog Wetan.
Pojok Baca Nahdliyin merupakan perpustakaan mini yang didirikan dengan tujuan menambah minat baca sekaligus wawasan keilmuan bagi generasi muda. Sehingga tercipta generasi penerus bangsa yang berkualitas, berbudi pekerti luhur, toleran, dan cinta tanah air.
Arif Budiman menerangkan bahwa prinsip Pojok Baca ini ialah dari Nahdliyin, oleh Nahdliyin, dan untuk Indonesia. “Pojok Baca Nahdliyin Insyaallah akan berdiri diseluruh pelosok negeri tanpa terkecuali, tentu kontribusi Anda juga sangat berarti,” harapnya.
Arif bersama aktivis Pojok Baca Nahdliyin lainnya telah menyebarkan ratusan buku, terutama buku bertema ke-NU-an dan ke-Aswaja-an di berbagai daerah, yaitu dari Banyuwangi, Gresik, Semarang, Brebes, Cileungsi Bogor, hingga Tulangbawang Lampung.
Pewarta: Fathoni Ahmad
Editor: Kendi Setiawan