Tegal, NU Online
Tradisi istighotsah merupakan ajaran para ulama salafus shalihin harus terus digalakkan di kalangan warga NU. Karena dengan itu, Nahdlatul Ulama akan menjadi kuat.
"Tidak perlu diragukan, istighotsah merupakan amaliah warga NU sangat baik untuk dibaca secara rutin," ujar Rais Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Dukuhwaru, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, KH Mustaqim.
Hal itu ditegaskan pada pengajian Rutin Sabtu Manis di Masjid Baiturrahman Desa Selapura Kecamatan Dukuhwaru, Sabtu (11/01) malam.
Menurutnya, selain menjadikan NU kuat, Istighotsah juga untuk mendoakan bangsa Indonesia. "Kita sama-sama tahu bahwa NU adalah organisasi yang paling getol untuk membela NKRI, siapapun pemerintahnya. Jika NU kuat, maka NKRI juga kuat," tegasnya.
Dikatakan, istighotsah berisi doa permintaan pada Allah, itulah yang diperintahkan. "Karena itu, dalam melafalkan bacaan-bacaan dalam istighotsah, kita harus fokus dan memohon kepada Allah agar NU dan NKRI kuat," tuturnya.
Mustasyar MWCNU Dukuhwaru KH Kholil Rochmat menyemangati warga NU yang hadir untuk bersama-sama membesarkan NU Kecamatan Dukuhwaru. Kiai jebolan Pesantren Lirboyo Kediri itu juga berpesan kepada ratusan Warga NU yang hadir agar selamat dunia akhirat.
Pertama, cekelan Gusti Allah sing kenceng (berpegang teguh kepada Allah SWT), kedua, selalu berusaha untuk melaksanakan Shalat berjamaah dalam kondisi apapun.
"Dan yang ketiga, ngaji Sabtu Manis aja liren (mengaji) dengan Istiqamah," pungkasnya.
Pengajian rutin Sabtu Manis MWCNU Dukuhwaru diisi dengan pembacaan istighasah yang dipimpin Mustasyar MWCNU KH Sobri Ambari.
Kegiatan dihadiri Pengurus MWC NU, Pengurus Ranting NU, Badan Otonom NU (Muslimat NU, Fatayat NU, GP Ansor, IPNU dan IPPNU) serta nahdliyyin se Kecamatan Dukuhwaru.
Kontributor: Nurkhasan
Editor: Abdul Muiz