Rais NU Kalbar Ingatkan 7 Hal yang Perlu Dilakukan Kader Muslimat
Jumat, 16 Juli 2021 | 06:00 WIB
Wakil Rais Syuriyah PWNU Kalimantan Barat, H Syahrul Yadi saat doa bersama yang diadakan Muslimat NU Kalabr, Kamis (15/7) (Foto: Siti Maulida)
Pontianak, NU Online
Rais Syuriyah PWNU Kalimantan Barat, H Syahrul Yadi menyampaikan, ada tujuh hal yang harus diperkuat posisinya oleh kader Muslimat NU. Pertama, Muslimat NU harus memposisikan dirinya sebagai tiang negara, karena hal ini merupakan amanah dan pesan dari Rasulullah.
"Wanita adalah tiang negara, jika wanita baik maka negara akan baik, dan jika wanita rusak maka negara akan hancur," tuturnya dalam Doa Bersama untuk Indonesia Sehat, Selamat dari Wabah Corona, Kamis (15/7). Acara diadakan oleh Muslimat NU Kalimantan Barat.
Kedua adalah memposisikan diri menjadi pendidik terpenting dalam keluarga. Menurutnya pendidik terpenting dalam keluarga adalah seorang ibu. "Dalam keluarga ada bapak, ada anak, ada ibu, dan ibu menempatkan posisi terpenting yaitu subjek terpenting untuk keluarga, makanya seorang ibu perlu membumikan nasihat Rasulullah. Perlunya Ibu-ibu Muslimat NU membina generasi yang akan datang agar menjadi generasi terbaik," ungkapnya.
Menurutnya, peran wanita sangat besar dalam menuntun perubahan. Karenanya Muslimat NU harus menjadi pendidik yang membawa Indonesia menjadi lebih baik.
Selanjutnya Ibu-ibu Muslimat NU perlu memposisikan diri sebagai istri perkasa di belakang suami yang sukses. "Laki-laki tidak akan sukses jika tidak ada dukungan dari istrinya, karena istri memberikan bisikan doa dan cinta," imbuhnya.
Hal yang kelima adalah Muslimat NU perlu memposisikan diri masing masing sebagai public figure, untuk membawa spirit wasatiyah dalam agama. "Maka sebagai keluarga NU harus mampu mengambil posisi yang moderat, yang mampu berdiri di semua kelompok yang mampu membawa kesejukan untuk semua kelompok," kata pria yang juga Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Kalimantan Barat.
Selanjutnya, hal yang keenam, Muslimat NU perlu memposisikan diri sebagai pahlawan Covid-19. Artinya, Ibu-ibu Muslimat NU agar mampu menjadi pribadi yang solutif. Selain dengan berdoa, juga harus mampu menjadi tauladan, seperti mampu menjaga prokes dan harus siap untuk divaksianasi.
Hal yang ketujuh, Muslimat NU harus memposisikan diri sebagai kontributor untuk Indonesia. "Paling tidak urusi Muslimat NU dengan baik, yang diawali dengan mengurusi rumah tangga dengan baik. Urusi bangsa Indonesia dengan baik yang diawali dengan mengurusi banom Muslimat NU yang baik. Urusi bumi Indonesia yang baik, yang diawali dengan mengurusi langit atau agama yang baik," jelasnya.
Ketujuh hal tersebut merupakan cita-cita yang baik, dan kader Muslimat NU harus mulai memposisikan ketujuh hal tersebut. "Kumpulan Muslimat NU yang baik melahirkan ibu yang baik. Kumpulan ibu yang baik melahirkan penduduk yang baik. Kumpulan penduduk yang baik mampu mengetuk pintu langit yang dahsyat sehingga Allah SWT menurunkan maghfirah dan barakahnya, di antaranya adalah mengangkat habis pandemi corona. Mari kita kuatkan doa," ajaknya.
Kontributor: Siti Maulida
Editor: Kendi Setiawan