Semarang, NU Online
Rektor Universitas Wahid Hasyim (Unwahas) Semarang, Jawa Tengah Prof Mahmutarom mengatakan, kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus Bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) kali ini terasa paling unik dibanding tahun-tahun sebelumnya. Karena dalam masa pandemik Covid-19 sehingga dilakukan secara online atau daring.
"Kami minta para mahasiswa baru tahun akademi 2020/2021 jangan menganggap Covid-19 ini sebagai kendala untuk belajar," kata Prof Mahmutarom.
Menurutnya, sebagai orang beriman harus tetap bersyukur. Tuhan menciptakan sesuatu pasti ada hikmah di balik peristiwa itu. Buktinya meski ada Corona, PKKMB masih bisa dilaksanakan walau secara jarak jauh.
Mahasiswa Unwahas ujarnya, tidak hanya dari berbagai penjuru nusantara, tetapi ada yang datang dari mancanegara. Karena itu di dalamnya penuh keragaman dan kebinekaan.
"Pengamalan nilai-nilai nilai-nilai ahlussunnah wal jamaah yang mengajak mewujudkan kedamaian, toleransi, kerja sama dan saling membantu selalu ditanamkan di kampus PTNU ini, Unwahas tidak hanya menjadi miniatur Indonesia tetapi juga miniatur dunia, di dalamnya penuh berbagai perbedaan tetapi suasana saling menghormati, menghargai dan menyayangi terpelihara dengan baik di sini," pungkasnya.
Wakil Rektor I Bidang Akademik Unwahas Semarang Helmy Purwanto kepada NU Online mengatakan, agenda Pengenalan Kehidupan Kampus Bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) tahun akademi 2020/2021 secara virtual dan diikuti 1.881 orang mahasiswa baru. Kegiatan dilaksanakan di kampus I Unwahas Jl Menoreh Tengah (Menteng) Sampangan Semarang (5-9/9).
"Mereka yang mengikuti program ini terdiri mahasiswa baru program S1, S2 dan S3. Dari total tersebut terdapat 181 mahasiswa beasiswa pemegang Kartu Indonesia Pintar-Kuliah (KIP-K)," kata Helmy usai penutupan PKKMB di Semarang, Rabu (9/9).
Dikatakan, jumlah mahasiswa baru pada tahun akademik 2020/2021 ini diperkirakan masih akan bertambah karena masa pendaftaran dan penerimaan mahasiswa baru saat ini masih berlangsung dan akan ditutup pada bulan depan.
"Karena PKKMB diselenggarakan secara daring, tidak semuanya mengikuti agenda ini di kampus, hanya 10 orang orang perwakilan yang mengikuti agenda ini secara langsung, selebihnya mengikuti dari rumah atau kediaman masing-masing," ucapnya.
Dijelaskan, mereka menerima materi ke-Unwahas-an, ke-mahasiswa-an, akademik dan pembelajaran serta ke-aswaja-an. Mahasiswa perwakilan itu kemudian menerima jaket almamater dari rektor sebagai tanda resmi menjadi keluarga besar Unwahas.
Kontributor: Samsul Huda
Editor: Abdul Muiz