Banyuwangi, NU Online
Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Banyuwangi, Jawa Timur menggandeng Rumah Sakit Nahdlatul Ulama (RSNU) setempat menandatangani kerja sama bidang kesehatan. Hal tersebut diwujudkan dengan diluncurkannya Kartu Sehat NU di aula rumah sakit setempat, Sabtu (27/7).
Kartu sehat NU diterbitkan oleh RSNU untuk ribuan tenaga pengajar yang terdaftar di Lembaga Pendidikan (LP) Ma’arif NU.
Direktur RSNU Banyuwangi dokter Ika Rahayu Susanti mengatakan, kartu sehat NU menjawab solusi kepada pemilik kartu sehat yang terindikasi rawat inap di RSNU akan mendapatkan pelayanan fasilitas VIP dengan biaya perawatan kelas 3.
"Untuk sekarang masih 1.415 kartu siap dibagikan kepada guru-guru yang tersebar di Kecamatan Rogojampi, Kabat, Singojuruh, Songgon, Blimbingsari, Srono, Muncar, Cluring, Tegaldlimo, dan Purwoharjo. Ditargetkan akhir 2019, kartu sehat NU secara keseluruhan tersebar di 2.995 guru Ma'arif NU se-Banyuwangi," kata dia.
Lebih lanjut, dokter Ika mengatakan kartu sehat NU dapat digunakan langsung oleh pemegang dan keluarga inti yang tercantum dalam Kartu Keluarga (KK).
"Pemilik yang juga memiliki asuransi kesehatan dengan perawatan kelas 1, kelas 2, dan kelas 3 dapat digunakan sebagai penjamin dan tetap mendapatkan pelayanan VIP, di RSNU Banyuwangi," terangnya.
Pada kesempatan tersebut, dokter Ika juga sampaikan progres program-program RSNU yang telah dan sedang diberikan untuk para pasien.
"Pada setiap Jumat ada pelayanan yang bertajuk 'Jum'at Berkah'. Di mana pelayanan ini diberikan secara gratis kepada kalangan wanita yang ingin konsultasi kandungan sampai permasalahan menstruasi. Jika diperlukan pemeriksaan ultrasonografi atau USG pada wanita hamil cuman dikenakan biaya 50% dari biaya pada normalnya," jelasnya.
Ketua PC LP Ma’arif NU Banyuwangi, Ahmad Rodli mengaku program kartu sehat NU yang diluncurkan oleh PCNU bersama RSNU adalah program baru.
"Program perdana. Semoga ada terus keberlanjutan program ini. Tidak terikat dengan hanya bergantung pada kebijakan dari Ketua PCNU Banyuwangi tiap periode,” pintanya.
Dirinya juga ingin program ini sustainable selama Rumah Sakit NU berdiri. “Tentu harapan selanjutnya juga harus adanya peningkatan kualitas pelayanan kesehatan yang diberikan," tutur Gus Rodli, sapaan akrabnya.
Ketua PCNU Kabupaten Banyuwangi KH Ali Makki Zaini di hadapan puluhan pengurus cabang dan kepala sekolah LP Ma'arif NU memberikan arahan untuk terus fokus dalam berkhidmat di Nahdlatul Ulama dalam masing-masing divisi.
"Jika bidang garap perjuangan itu dalam pendidikan, maka fokuskan untuk mendidik kader-kader NU ke depan menggapai mimpi. Kita butuh banyak generasi NU yang bergerak di dunia kedokteran. Jangan tanggung dalam pengabdian," tegas Pengasuh Pondok Pesantren Bahrul Hidayah, Dusun Rayud, Desa Parijatah Kulon, Kecamatan Srono tersebut.
Dari awal dirinya sudah berpesan kepada para pengurus cabang untuk mempersiapkan program kartu sehat NU ini. “Semoga program ini memberikan banyak manfaat kepada guru-guru yang di bawah naungan LP Maarif NU," pungkas Gus Makki.
Sementara salah satu penerima Kartu Sehat NU yang juga sebagai Kepala Sekolah MI Darul Ulum, Tembokrejo, Muncar, M Lukman mengaku bersyukur atas adanya program ini.
"Alhamdulillah. Ini adalah bukti bahwa sekarang PCNU Banyuwangi memiliki perhatian penuh kepada guru-guru pengajar Ma’arif, terutama dalam bidang kesehatan. Secara tidak langsung dengan ini memberikan spirit untuk berjuang lebih giat kepada para guru Ma’arif di bidang pendidikan," tandas Lukman. (M Sholeh Kurniawan/Ibnu Nawawi)