Jombang, NU Online
Setelah memberikan bantuan dana kepada Pimpinan Cabang (PC) Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu), kini giliran Lembaga Pendidikan (LP) Ma'arif NU menerima bantuan 50 juta rupiah dari Lembaga Amil Zakat Infak dan Sedekah Nahdlatul Ulama (LAZISNU) Jombang, Jawa Timur.
Bantuan tersebut diberikan untuk meringankan beban ekonomi para guru Ma'arif NU, khususnya guru-guru non-PNS di tengah pandemi Covid-19. LP Ma'arif di Jombang memiliki cukup banyak lembaga pendidikan yang tersebar di kecamatan-kecamatan, bahkan hingga ke desa-desa. Banyaknya lembaga pendidikan yang dinaungi, tentu juga berpengaruh terhadap banyaknya guru yang mengajar di lembaga pendidikan tersebut.
"Ma'arif NU selama ini sudah bersinergi dengan LAZISNU, jadi ini ya bagian dari sinergi itu," kata Ketua PC LAZISNU Jombang, Ahmad Zainudin, Selasa (12/5).
Salah satu sinergitas yang dimaksud misalnya, selama ini hampir semua lembaga pendidikan di bawah naungan Ma'arif menjadi sayap LAZISNU dalam pengembangan pengelolaan ZIS. Demikian ini ditandai dengan keberadaan Jaringan Pengumpul Zakat Infak dan Sedekah (JPZIS) yang dibentuk oleh madrasah atau sekolah Ma'arif NU.
Secara terpisah, Sekretaris PC LP Ma'arif NU Jombang, Muhaji mengemukakan, bantuan tersebut nantinya akan ditambah dengan kas Ma'arif. Untuk nominalnya belum bisa dipastikan sekarang. Dirinya mengaku akan segera melakukan rapat koordinasi untuk menyepakati nominal kas yang nantinya akan dikeluarkan sekaligus menyusun teknis bantuan tersebut saat di lapangan.
Namun demikian bisa dipastikan akumulasi dari semua bantuan untuk para guru Ma'arif akan mencapai 100 juta lebih. "Lebih jelasnya akan kami diskusikan terlebih dahulu dengan pengurus LP Ma'arif. Secara perkiraan pasti lebih dari 100 juta," ujarnya.
Sementara untuk teknis di lapangan, pihaknya juga akan secepat mungkin membuat kesepakatan dengan jajaran pengurus Ma'arif NU. Pilihannya dua, apakah nanti berupa sembako dan atau berupa uang tunai.
"Pada intinya bantuan itu untuk meringankan beban ekonomi guru. Berupa sembako atau uang akan kami sepakati dulu," jelas dia.
Agar bantuan tepat sasaran, ia menegaskan Ma'arif akan bekerja sama dengan Pengurus Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) di setiap kecamatan. Secara data, masing-masing MWCNU menurutnya mengantongi nama-nama guru sekaligus posisinya sebagai guru honorer atau guru PNS.
"Data kita ambil dari ketua MWCNU yang tersebar di kecamatan-kecamatan. Pengurus MWCNU yang nanti mendata dengan konkret," ucapnya.
Ia berharap, para guru NU tetap sabar dan tabah menghadapi musibah ini. Tidak kalah penting juga masing-masing dari mereka terus berusaha memutus mata rantai penyebaran Covid-19, sehingga wabah ini segera berlalu dan kembali bisa beraktivitas normal.
Pewarta: Syamsul Arifin
Editor: Muhammad Faizin