Ruqyah Agungkan Al-Qur'an dan Tingkatkan Ketaatan kepada Allah
Ahad, 17 Januari 2021 | 05:00 WIB
Demak, NU Online
Para praktisi ruqyah di bawah binaan Jamiyah Ruqyah Ahlus wal Jamaah an-Nahdliyyah (JRA) harus menjaga niat dalam menjalankan aktivitasnya, yakni menjaga ketaatan kepada Allah SWT dan Rasul serta mengagungkan Al-Qur'an.
Muassis dan Mujiz JRA KH Allama Alauddin mengatakan, dalam meruqyah harus hati-hati, niat jangan bergeser. Misalnya semata-mata untuk kesembuhan saja, karena kalau dari upaya ruqyah itu berhasil akan memicu tumbuhnya rasa sombong peruqyah.
"Sebaliknya, jika pasien tidak sembuh, maka akan kecewa dengan ruqyah. Jadiniat utama dalam meruqyah adalah dalam rangka taat kepada Allah dan Rasul-Nya serta dalam rangka mengagungkan Al-Qur’an," kata Gus Ama' panggilan akrabnya yang juga Pengasuh Pesantren Uwais Al-Qorni Tuban, Jatim.
Gus Ama' mengatakan hal itu saat menyampaikan taushiyah secara virtual dalam acara peringatan hari lahir (Harlah) ke-4 JRA yang diselenggarakan JRA Cabang Demak di kediaman KH Kholil Desa Pilangsari, Wonosalam Demak, Jumat (15/1).
Menurutnya, berobat dengan Al-Qur’an adalah perintah Allah dan Rasul-Nya. Karena itulah para peruqyah juga harus terpanggil untuk menjaga, merawat, dan membina akidah aswaja an-nahdliyah kepada umat.
Dalam tausyiyahnya Gus Ama’ bercerita, Imam Ghazali dalam kitab Khawashul Qur’an berkisah bahwa ada seorang peruqyah di Baghdad. Orang-orang sangat takjub kepada peruqyah tersebut.
"Apapun sakitnya, psikis, medis, non medis, melalui peruqyah tersebut dapat sembuh. Saudara peruqyah tersebut bertanya kepada peruqyah, “Apakah kamu punya ilmunya?” jawaban peruqyah “Alhamdulillah, saya hanya punya satu ruqyah saja, yang menyembuhkan adalah Allah”.
Padahal dalam mimpi, saudara peruqyah itu bertanya “Apa yang Allah lakukan kepadamu?” Jawab peruqyah “Allah mengampuniku sebab mengagungkan Al-Qur’an," kisahnya.
Ketua JRA Cabang Demak Kiai Nurul Anwar kepada NU Online, Sabtu (16/1) mengatakan, karena masih dalam suasana pandemi Covid-19 dan pemerintah memberlakukan kebijakan PSBB agenda ini dilaksanakan secara virtual.
"Peserta yang hadir di lokasi harlah dibatasi, itupun dengan mematuhi prosedur protokol kesehatan yang ketat. Sedangkan anggota JRA di Demak mengikuti acara ini secara virtual di tempat tinggal masing-masing," pungkasnya.
Kontributor: Samsul Huda
Editor: Abdul Muiz