Nunukan, NU Online
Duka atas gugurnya para prajurit awak KRI Nanggala-402 bukan hanya dirasakan oleh keluarga atau Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL). Rasa kehilangan juga dirasakan oleh seluruh komponen bangsa termasuk Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).
Berbagai amaliah dilakukan Nahdliyin di seluruh Indonesia sebagai bentuk belasungkawa dan upaya mengetuk pintu langit demi syahidnya para prajurit yang gugur tersebut. PBNU sendiri telah menginstruksian gelaran shalat gaib untuk awak KRI Nanggala-402.
Di Nunukan Kalimantan Utara, Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Nunukan shalat gaib dilakukan bersama Pangkalan TNI Angkatan Laut (Lanal) Nunukan. Agenda ini dihadiri pmpinan PCNU Nunukan dan seluruh pimpinan Badan Otonomnya dalam rangkaian istighotsah, shalat ghaib dan doa bersama di Pondok Pesantren Ibadurrahman, Nunukan, Senin (26/4) malam.
Ketua PCNU Nunukan, H Imam Malik menuturkan bahwa kegiatan tersebut selain instruksi dari PBNU, juga spontanitas dari Nahdliyin yang ada di Nunukan. Menurutnya, gugurnya para awak KRI Nanggala 402 tersebut merupakan ujian bagi bangsa Indonesia tak terkecuali masyarakat Nunukan.
"Terlebih Nunukan ini adalah wilayah perairan yang selama ini dijaga oleh TNI AL. Maka gugurnya para prajurit awak KRI Nanggala-402 itu serasa bagaikan kehilangan keluarga sendiri," tutur Imam Malik.
Namun di balik itu, Imam Malik meyakini bahwa para prajurit yang gugur tersebut tercatat sebagai syuhada. Hal tersebut, ungkap Imam, dalam pandangan Nahdlatul Ulama, siapa pun yang gugur dalam mempertahankan kedaulatan NKRI, maka sama dengan mati syahid.
"Hadratusyaih Hasyim Asy'ari pernah menyampaikan bahwa cinta tanah air adalah sebagian dari iman. Sementara para prajurit TNI AL yang gugur dalam KRI Nanggala 402 itu sedang mengemban tugas menjaga kedaulatan negara. Untuk itu tidak berlebihan jika kami menganggap mereka sebagai Syuhada," tandasnya.
Sementara itu Komandan Pangkalan TNI AL (Danlanal) Nunukan Letkol Laut (P) Nonot Eko Febrianto yang hadir dalam kesempatan tersebut menyatakan rasa haru dan terimakasih kepada PCNU Nunukan atas bentuk kepeduliannya terhadap para para prajurit awak KRI Nanggala 402.
Ia juga menyampaikan rasa hormat dan rasa bangga kepada PBNU karena dalam waktu yang relatif instan telah mampu menggerakkan seluruh pengurus hingga ke ujung Utara Indonesia untuk melaksanakan rangkaian istighotsah sebagai bentuk belasungkawa
"Tak dapat saya katakan, betapa besar rasa terimakasih dari kami untuk PCNU Nunukan beserta seluruh badan otonomnya atas kepedulian kepda para prajurit KRI Nanggala 402. Saya juga menyampaikan rasa hormat dan bangga kepada PBNU yang dalam waktu sangat singkat, melalui instruksi nya telah mampu menggerakkan kepengurusannya bahkan ke ujung Utara Indonesia untuk menggelar kegiatan berbela sungkawa," tuturnya.
Kontributor: Eddy Santri
Editor: Kendi Setiawan