Dalam rangka memeringati Earth Day (Hari Bumi) yang jatuh setiap 22 April, Sekolah Menengah Atas (SMA) Walisongo Pecangaan Jepara Ahad (18/4) lalu menggelar Aksi Turun ke Jalan. Kegiatan yang diprakarsai oleh Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) berupa pembagian bibit Mahoni, penyebaran leaflet (selebaran) serta orasi dan aksi teaterikal.
Aksi yang dimulai pukul 12.30 hingga 15.00 wib tersebut diawali dengan pemberangkatan peserta dari komplek sekolah setempat. Kemudian long-march menuju Bundaran Pecangaan. Ratusan bibit mahoni serta leaflet (selebaran) dibagikan kepada para pejalan kaki, pengendara motor dan mobil.<>
Dalam orasi dan aksi teaterikal, mereka mendeklarasikan janji bersama. “Kami pemuda-pemudi Indonesia. Dengan mengepalkan tangan kami. Dengan menyingsingkan lengan baju kami. Dengan mengenyampingkan ego kami. Berjanji untuk melestarikan dan menjaga lingkungan.” Begitu bunyi janji mereka di area Bundaran Pecangaan.
Koordinator aksi, Ahmad Bastiar menyatakan kegiatan tersebut merupakan bentuk seruan kepada seluruh elemen masyarakat untuk menyebarkan semangat kecintaan terhadap bumi dan lingkungan.
“Kegiatan ini merupakan wujud kepedulian kami terhadap pelestarian lingkungan yang saat ini perlu diselamatkan,” katanya kepada NU Online.
Sementara itu, Drs Rohmadi, Kepala SMA Walisongo Pecangaan mengungkapkan bumi yang manusia injak saat ini merupakan titipan bukan warisan. “Kami akan terus menyerukan kepada masyarakat bahwa bumi ini adalah titipan bukan warisan. Oleh karena itu, kita diwajibkan untuk menjaga dan melestarikannya untuk generasi yang akan datang,” ungkapnya. (qim)