Jember, NU Online
Kemunculan virus corona benar-benar menggemparkan dunia. Tidak hanya Tiongkok yang galau, banyak negara maju juga dipusingkan karenanya. Sebab faktanya, virus corona begitu cepat mencabut nyawa manusia, dan cara penularannya pun relatif gampang. Corona benar-benar menghunjam rasa panik di banyak belahan dunia.
“Tapi sebagai orang beriman kita tak boleh ikut-ikutan panik. Buat apa panik, sampai masker saja habis diborong. Kita punya Allah. Dialah yang menciptakan penyakit, termasuk virus corona, dan Dia pula yang akan menyembuhkannya,” ungkap Ketua Pimpinan Anak Cabang (PAC) Muslimat NU Kalisat, Kabupaten Jember, Jawa Timur, Nyai Hj Nurul Kamila saat memberikan tausiyah dalam Pengajian Rutin Jumat Manis di Ranting Muslimat NU Sumber Katempa, Kecamatan Kalisat, Jumat (6/3).
Menurutnya, umat Islam perlu waspada terhadap bahaya penularan virus corona, namun tak perlu berlebihan. Tak usah panik, apalagi kepanikan itu sampai diwujudkan dengan memborong masker, jahe merah, dan bahkan sembako.
“Kita pasrahkan semuanya kepada Allah. Percayalah, Allah yang menciptakan semua penyakit,” jelasnya.
Pengasuh pesantren Miftahul Ulum, Glagahwero, Kalisat itu mendedah panjang lebar tentang konsep Islam dalam menghindari penyakit, yaitu dengan menjaga kebersihan. Dari sisi spritual, manusia wajib berdoa kepada Allah agar dijauhkan dari segala penyakit. Sedangkan dari sisi usaha, wajib menjaga kebersihan baik badan maupun lingkungan.
“Bahkan karena saking perhatiannya Islam terhadap masalah kesehatan, sampai-sampai menjaga kebersihan dijadikan sebagai salah satu ukuran keimanan seseorang,” tuturnya.
Dari sisi pola makan, Islam sudah mengatur begitu rupa. Misalnya anjuran untuk makan sebelum lapar dan berhenti sebelum kenyang, makanlah makanan yang halal dan bagus (halalan thoyyiban).
Di bagian lain, Nyai Hj Nurul memberi tips untuk menghindari virus corona. Yaitu, selain menjaga kebersihan, juga mengkonsumsi gizi yang seimbang, selalu mncuci tangan dengan sabun, menjauhkan diri dari kontak penderita yang sakit flu, terutama mungkin yang baru datang dari luar negeri.
“Masyaallah, Islam begitu mulia dan sempurna. Sampai orang bersin saja ada etikanya, orang menguap juga begitu. Setelah dipikir-pikir, dari situlah media penularan penyakit bisa berawal,” terangnya.
Dalam kesempatan itu, PAC Muslimat NU Kalisat juga memberikan santunan kepada sejumlah anak yatim, menggelar haul umum, doa bersama untuk keselamatan bangsa dan negara dan Jamiyah NU dengan membaca hizbun nashor, dan shalawat thibbil qulub.
“Dan alhamdulillah, juga terkumpul jimpitan sebesar Rp2,5 juta,” pungkasnya.
Pewarta: Aryudi AR
Editor: Muhammad Faizin