Strategi Perayaan Hari Santri di Jombang Hindari Klaster Covid-19
Sabtu, 17 Oktober 2020 | 02:30 WIB
Rapat koordinasi perayaan Hari Santri di Jombang dengan unsur pemerintah. (Foto: NU Online/Syamsul Arifin)
Jombang, NU Online
Peringatan Hari Santri 2020 di Kabupaten Jombang, Jawa Timur tetap digelar meski masih dalam suasana pandemi. Namun, panitia berupaya tidak menimbulkan klaster baru Covid-19 di momentum perayaan hari santri dengan berbagai strategi.
"Prinsipnya, jangan sampai hari santri ini memunculkan klaster baru. Untuk itu kita harus hati-hati dengan segala konsep yang matang," kata Ketua Panitia Hari Santri 2020 Jombang, H Didin Achmad Sholahudin, Sabtu (17/10).
Ia menyampaikan, salah satu strategi yang dirumuskan adalah pembatasan kuota peserta untuk sejumlah kegiatan yang bersifat offline. Setiap kegiatan yang melibatkan massa secara langsung tidak boleh melebihi 50 orang.
"Kalau di peraturan Covid-19 yang berlaku diatur 50 persen dari kapasitas tempat, kita justru lebih hati-hati dengan menentukan kuota hanya 50 orang setiap kegiatan offline," imbuhnya.
Rinciannya, lanjut dia, peserta kegiatan 40 orang dan 10 orang dari unsur penyelenggara atau panitia. Hal ini demi mencegah potensi penularan Covid-19 kian meluas sepanjang perayaan hari santri.
Di samping itu, semua komponen penyelenggara dan peserta kegiatan diwajibkan mematuhi protokol kesehatan pencegahan Covid-19 yang belakangan dikenal 3 M, yakni memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan memakai sabun.
"Yang pasti, semua ikhtiar dalam mencegah penyebaran Covid-19 harus kita lakukan, sehingga semua rangkaian kegiatan hari santri 2020 berjalan dengan baik," jelasnya.
Wakil Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Jombang ini memaparkan, setidaknya ada 28 mata kegiatan yang telah disusun panitia untuk menyemarakkan Hari Santri tahun ini. Aneka kegiatan tersebut diklasifikasikan menjadi kegiatan utama dan kegiatan pendukung, baik secara virtual maupun tidak.
"Dari semua rangkaian kegiatan, kita mulai dengan ziarah muassis NU di Jombang. Hal ini sudah menjadi kegiatan pembuka dan rutin setiap tahun," ujarnya.
Pewarta: Syamsul Arifin
Editor: Ibnu Nawawi