Temui Disdikpora Kudus, Pelajar Nahdliyin Harapkan Revitalisasi Pembelajaran
Senin, 27 September 2021 | 07:00 WIB
Perwakilan pengurus IPNU-IPPNU Kudus saat bertemu dengan pihak Disdikpora Kudus. (Foto: Dok. IPNU-IPPNU Kudus)
Kudus, NU Online
Pimpinan Cabang (PC) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) bersama Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Kudus menemi Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga (Disdikpora) Kudus. Mereka berharap ada revitalisasi sistem pendidikan di tengah pandemi Covid-19.
“Kami menyampaikan tentang problematika pendidikan di era pandemi Covid-19. Ada banyak permasalahan yang kami sampaikan. Di antaranya, efektivitas pembelajan di era pandemi,” ungkap Ketua PC IPNU Kudus M Felik Afifudin kepada NU Online, Ahad (26/9/2021).
Felik mengatakan, pertemuan yang dihadiri oleh perwakilan Disdikpora Kudus, Iswahyudi, tersebut dilakukan di kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Kudus, pada Rabu (22/9).
Dalam kesempatan itu, Felik menyampaikan banyak keluhan serta keresahan di tengah masyarakat mengenai sistem pembelajaran yang ada saat ini. Pasalnya, pembelajaran dilaksanakan secara daring yang mengakibatkan banyak dinamika.
“Dampaknya, siswa jadi ketergantungan gadget, sehingga saat pembelajaran berlangsung justru tidak memperhatikan gurunya. Anak cenderung asyik dengan gadgetnya,” ucap Felik menyesalkan.
Ia juga menyampaikan tentang kelambanan dalam pola pikir siswa serta dalam bersosialisasi, dikarenakan tidak adanya interaksi antara teman sebaya dan guru.
“Kami menyampaikan dan mendorong kepada Disdikpora Kudus untuk melakukan sebuah upaya agar problematika tersebut dapat terurai dan kualitas pendidikan ditingkatkan,” katanya.
Menurut Felix, perwakilan dari Disdikpora menerima keluhan dan berbagai laporan yang nantinya akan disampaikan kepada Kepala Disdikpora untuk ditindaklanjuti. Ia juga mengiyakan bahwa proses pembelajaran daring memang kurang efektif dalam semua aspek.
Dihubungi terpisah, Wakil Ketua PC IPNU Kudus bidang Jaringan Pesantren dan Sekolah (JPS), Ali Muzaqi, berharap apa yang disampaikan pihaknya dapat disikapi dan ditindaklanjuti perihal ketertinggalan sistem pembelajaran yang ada.
“Mengingat sistem pembelajaran kali ini menggunakan sistem hybrid. Kami dari IPNU/IPPNU Kudus juga mencoba menyikapi hal tersebut dengan membuat program kerja bernama Konco Sinau yang dikhususkan pada siswa setingkat SD/MI,” terangnya Zaki, sapaan akrabnya.
Menurut Zaki, dengan adanya konco sinau dapat memberikan kontribusi dan sedikit membantu siswa yang ingin mendapatkan pembelajaran sesuai apa yang diinginkan.
Kontributor: Afina Izzati
Editor: Musthofa Asrori