Daerah

Terima 500 Kuota Vaksin Covid-19, Pesantren Asshiddiqiyah Jakarta Gelar Vaksinasi

Sabtu, 10 Juli 2021 | 06:00 WIB

Terima 500 Kuota Vaksin Covid-19, Pesantren Asshiddiqiyah Jakarta Gelar Vaksinasi

Suasana vaksinasi di Pesantren Asshiddiqiyah Jakarta. (Foto: Dok. PP Asshiddiqiyah)

Jakarta, NU Online
Pesantren Asshiddiqiyah Jakarta menggelar vaksinasi Covid-19 untuk seluruh keluarga besar pesantren dan warga setempat, Jumat (9/7). Kegiatan ini digelar dalam rangka menyukseskan program pemerintah. Sebelumnya, Asshiddiqiyah menerima kuota vaksin sebanyak 500.


“Dengan digelarnya vaksinasi, kami berharap bisa mendukung program pemerintah yang bulan ini menargetkan satu juta vaksinasi dan dua juta untuk bulan berikutnya,” kata Ketua Satgas Covid-19 Pesantren Asshiddiqiyah, Taufan Azhari, di sela vaksinasi.


Peserta vaksinasi terdiri dari para santri, asatidz, karyawan, staf, dan alumni. Selain itu, juga dari warga RT 5/RW 11 Kelurahan Kedoya Utara Kecamatan Kebon Jeruk, Serikat Buruh Muslim Indonesia (Sarbumusi) NU, Ansor Banser Jakbar, dan beberapa cabang Pesantren Asshiddiqiyah. Vaksin yang digunakan adalah produk Sinovac.


“Sebelumnya, kami mendapat kuota sebanyak 1200 vaksin. Hanya saja, karena santri di bawah usia 12 tahun belum diperbolehkan vaksin, maka kuota dikurangi menjadi 500,” tutur Taufan.


Prosedur vaksinasi diawali dengan pendaftaran secara daring mengisi google form yang telah disebar sekitar seminggu sebelum vaksinasi berlangsung. Kemudian pada hari H, peserta melakukan registrasi ulang dan melewati screening terlebih dahulu.


“Setelah selesai vaksinasi, peserta akan diobservasi oleh petugas sekitar 15 sampai 30 menit. Jika tidak ada gejala, dipersilahkan untuk pulang,” jelas pria kelahiran Cirebon itu. 


Acara vaksinasi ini diselenggarakan oleh Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Biddokkes) Polda Metro Jaya, bekerja sama dengan PWNU DKI Jakarta dan Satgas Pesantren Asshiddiqiyah Jakarta.


“Pada 20 Juni lalu, Polda Metro Jaya dan PWNU DKI Jakarta melakukan rapat untuk menentukan persiapan vaksinasi. Pihak kami (pesantren) juga diundang,” jelas Taufan.


Sepuluh hari kemudian, tepatnya pada 30 Juni, pihaknya mengadakan rapat koordinasi di Polda Metro Jaya untuk mematangkan persiapan. Mendekati vaksinasi pada 5 Juli, dari pihak Biddokkes mengadakan pelatihan vaksinasi secara daring.


Selain vaksinasi, sejak kemunculan pandemi Covid-19, Asshiddiqiyah telah banyak melakukan ikhtiar untuk pencegahan dan penanganan penyebaran virus. Seperti pembentukan Tim Satgas Covid Pesantren, menerapkan protokol ketat, menyediakan ruang isolasi, dan lain sebagainya.


“Sejak muncul pandemi, Alhamdulillah kami selalu sigap mendukung program pemerintah dalam menangani Covid-19. Kami sangat antusias menjaga kesehatan para santri,” tegas salah satu guru pondok itu.


“Dengan vaksinasi ini, harapan kami semoga bisa mendukung program pemerintah dalam percepatan penanganan kasus Covid-19. Dan santri bisa beraktivitas seacara maksimal dengan tetap mematuhi prokes,” pungkasnya.


Kontributor: Muhamad Abror
Editor: Musthofa Asrori