Terus Bertambah, Bantuan Air Bersih LAZISNU Cilacap untuk Warga Sentuh 713,1 Ribu Liter
Ahad, 15 Oktober 2023 | 10:00 WIB
Penyaluran bantuan air bersih untuk warga dari NU Care-LAZISNU Cilacap Jawa Tengah (Foto: LAZISNU Cilacap)
Cilacap, NU Online
Sebanyak 713,1 ribu liter air bersih telah disalurkan NU Care-LAZISNU Cilacap Jawa Tengah untuk membantu warga terdampak kekeringan. Angka ini berdasarkan total penyaluran yang mencapai 31 tahap hingga Jumat (13/10/2023).
Direktur NU Care-LAZISNU Cilacap, Ahmad Fauzi mengatakan dalam 31 tahap tersebut, air bersih disalurkan ke beberapa kecamatan di Cilacap, seperti Kawunganten, Jeruklegi, Gandrungmangu, Patimuan, Binangun, Wanareja dan Bantarsari.
"Untuk ke depan, NU Care-LAZISNU akan terus menyalurkan bantuan air bersih kepada warga terdampak kekeringan, seiring kekeringan yang terjadi pada musim kemarau pada tahun ini," ujarnya kepada NU Online.
Fauzi merinci bantuan air bersih dari NU Care-LAZISNU Cilacap pada tahap 31 atau Jumat 13 Oktober 2023 sebagai berikut:
1. Hari Jumat (13/10/2023) pukul 09.30 WIB -20.30 WIB dengan lokasi Dusun Cimarong, RT 03/RW 07, Desa Bantar, Kecamatan Wanareja telah disalurkan bantuan air bersih sebanyak 2 ribu liter dan penerima manfaat jamaah Masjid Al-Furqon
2. Hari Jumat (13/10/2023), pukul 15.00 WIB-15.30 WIB dengan lokasi Dusun Tlagasari, RT 03/RW 07, Desa Bantar, Kecamatan Wanareja telah disalurkan bantuan air bersih sebanyak 2 ribu liter dan penerima manfaat jama'ah Masjid Al-Ikhsan
NU Care-LAZISNU Cilacap menyatakan akan terus membantu masyarakat terdampak kekeringan dengan menyalurkan bantuan air bersih.
Sementara itu berdasarkan laporan NU Care-LAZISNU Cilacap kepada BPBD Cilacap pada pekan pertama Oktober 2023, berikut rincian bantuan air bersih dan desa-desa penerima bantuan
1. Kecamatan Kawunganten
- Desa Bojong: 115.000 liter
- Desa Babakan: 16.000 liter
- Desa Kawunganten: 17.500 liter
- Desa Ujungmanik: 33.000 liter
- Desa Grugu: 16.000 liter
- Desa Kubangkangkung: 16.500 liter
- Desa Sidaurip: 8.000 liter
2. Kecamatan Gandrungmangu
- Desa Cinangsi: 32.500 liter
- Desa Layansari: 32.000 liter
3. Kecamatan Patimuan
- Desa Rawaapu: 123.000 liter
- Desa Bulupayung: 24.000 liter
- Desa Sidamukti: 72.000 liter
- Desa Purwadadi: 16.000 liter
- Desa Cimrutu: 72.000 liter
4. Kecamatan Bantarsari
- Desa Binangun: 32.000 liter
- Desa Bantarsari: 32.000 liter
- Desa Rawajaya: 16.000 liter
5. Kecamatan Jeruklegi
- Desa Sumingkir: 8.500 liter
- Desa Mandala: 8.000 liter
6. Kecamatan Binangun
- Desa Karangnangka: 7.500 liter
- Desa Pasuruhan: 4.000 liter
7. Kecamatan Wanareja
- Desa Bantar: 7.600 liter
Bukan hanya di Cilacap, kekeringan juga melanda sejumlah daerah lainnya. Fenomena kekeringan di Indonesia mulai menghebat sejak Agustus lalu. Musim kemarau yang dikombinasikan dengan fenomena El Nino ditengarai menjadi penyebab utama.
Mengutip data BMKG, El Nino adalah fenomena pemanasan Suhu Muka Laut (SML) di atas kondisi normalnya yang terjadi di Samudera Pasifik bagian tengah hingga timur. Pemanasan SML ini meningkatkan potensi pertumbuhan awan di Samudera Pasifik Tengah dan mengurai hujan di wilayah Indonesia. El Nino juga memicu terjadinya kekeringan untuk wilayah Indonesia secara umum.
Untuk memudahkan masyarakat menyalurkan bantuan dapat melalui laman nucare.id/program/sedekahairbersih.