Cilacap, NU Online
Memperingati Hari Lahir (Harlah) ke-30 Institut Agama Islam Imam Ghazali (IAIIG) dan ke-5 Universitas Nahdlatul Ulama Al-Ghazali (Unugha) Kesugihan, Cilacap Jawa Tengah, Ikatan Keluarga Besar Alumni kedua perguruan tinggi NU tersebut menggelar temu alumni dan silaturahim di aula kampus setempat, Jumat (26/7) siang.
Ikatan Keluarga Besar Alumni (IKBA) Al Ghazali merupakan wadah berkumpul bagi alumni IAIIG dan Unugha. Tercatat, IKBA telah ada semenjak IAIIG meluluskan angkatan pertamanya pada tahun 1995, Namun baru diresmikan sebagai wadah organisasi alumni 10 tahun berikutnya.
Ketua Umum IKBA Al Ghazali Priyo Anggoro kepada NU Online menjelaskan, IKBA Al Ghazali selalu menekankan pada kemudahan akses informasi bagi alumni IAIIG dan Unugha dalam mendapatkan kesempatan bekerja dan berwirausaha melalui 'Career Center dan Entrepereneur Center'.
"Sehingga distribusi alumni menjadi penting dan akan menguatkan IAIIG dan Unugha secara kelembagaan karena alumninya mampu bersaing di sektor profesional dan kewirausahaan mandiri," katanya.
Selain itu, keberadaan alumni IAIIG dan Unugha menurut Priyo sudah banyak memberi kontribusi di tengah masyarakat melalui pemberdayaan masyarakat dan pengabdian masyarakat.
"Di usia yang ke 30 tahun ini, IAIIG dan Unugha akan selalu berbenah dan meningkatkan kualitas mahasiswanya. Sehingga menghasilkan alumni-alumni yang mampu bersaing di tingkat lokal, regional, nasional maupun internasional," tambahnya.
Selain acara silaturahmi, pada kesempatan tersebut juga diadakan peluncuran Pusat Konsultasi dan Bantuan Hukum (PKBH) Al Ghazali.
"PKBH merupakan lembaga pendampingan hukum bagi masyatakat yang tidak mampu dan masyarakat yang masih awam terhadap hukum yang ada di Indonesia," tandas Ketua PKBH Al Ghazali, Muhamad Ma'arif.
Sejarah Kelahiran Unugha Cilacap melalui proses panjang dan berliku. Keberadaanya bermula dari ide untuk mengembangkan IAIIG Cilacap menjadi unversitas. Pada waktu itu yang digagas adalah Universitas Islam Al Ghazali (Unigha).
Karena secara de jure IAIIG Cilacap masuk dalam pembinaan Direktorat Pendidikan Tinggi Islam Kementrian Agama, sedangkan universitas secara umum di bawah Direktorat Pendidikan Tinggi Kementrian Pendidikan Nasional, maka proses metamorfosis dari institut ke universitas melibatkan dua kementrian.
Proses ini ditempuh selama bertahun-tahun. Sampai akhirnya muncul peluang baru untuk pendirian universitas, bukan peralihan bentuk institut ke universitas. Dalam hal ini adalah kebijakan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) yang sejalan dengan kebijakan Mentri Pendidikan Nasional saat itu.
Peluang ini ditangkap oleh tim pengusul UNUGHA yang dibackup sepenuhnya oleh Yayasan Badan Amal Kesejahteraan Ittihadul Islamiyah (Ya BAKII) Kesugihan, untuk mengajukan usulan pendirian universitas, sesuai dengan tahapan yang jamak dilakukan di lingkungan Kementrian Pendidikan Nasional.
Semua tahapan dilakukan dengan sebaik-baiknya. Sampai akhirnya Unugha Cilacap berhasil mendapatkan ijin operasional penyelenggaraan program studi Strata Sarjana (S1) dengan Keputusan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor : 264/E//O/2014 tanggal 23 Juli 2014.
Dalam hitungan hari, tim pengusul dan publikasi UNUGHA bergerak cepat untuk segera di tahun tersebut (tahun akademik 2014/2015) untuk melakukan penerimaan mahasiswa baru. Dengan fakultas dan program studi yang ditawarkan ada 4 (empat) fakultas dengan 10 program studi.
Keempat fakultas yang dimaksud adalah Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Fakultas Ekonomi (FE), Fakultas Matematika dan Komputer (FMIKOM) dan Fakultas Teknologi Industri (FTI). (Kifayatul Ahyar/Muiz)