Daerah

Tingkatkan Minat Baca Kitab Kuning, UIJ Gelar MQK 2019

Sabtu, 16 November 2019 | 12:15 WIB

Tingkatkan Minat Baca Kitab Kuning, UIJ Gelar MQK 2019

Lomba MQK (Musabaqah Qira’atil Kutub) digelar Universitas Islam Jember (UIJ) guna meningkatkan minat baca kitab di kalangan pelajar. (Foto: NU Online/Aryudi AR)

Jember, NU Online 
Dalam rangka meningkatkan minat baca kitab kuning di tingkat pelajar, Universitas Islam Jember (UIJ) menyelenggarakan MQK (Musabaqah Qira’atil Kutub) 2019, Sabtu (16/11). Lomba membaca kitab kuning yang diperuntukan bagi Sekolah Menengah Atas (SMA), Madrasah Aliyah (MA), dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) se- Kabupaten Jember tesebut dihelat di aula Kampus 2 UIJ, Jalan Tidar Nomor 19, Kloncing, Kelurahan/Kecamatan Sumbersari, Kabupaten Jember. 
 
Dalam sambutannya, Rektor UIJ, H Abdul Hadi menyatakan bahwa kitab kuning sebagai salah satu referensi hukum Islam, perlu terus dipelajari dan dipahami isinya. Piawai membaca kitab kuning, tetap dibutuhkan selamanya di negeri ini. Sebab kuning bagai samudera ilmu yang begitu luas, sehingga mencari hukum dan disiplin ilmu apapun ada di situ, bahkan penemuan-penemuan ilmuan hebat, juga banyak yang terkodifikasi di kitab kuning.
 
“Makanya kalau kita mahir membaca kitab kuning, itu hebat,” jelasnya.
 
H Hadi menegaskan bahwa yang terpenting dalam memahami dan membaca kitab kuning adalah pengamalannya. Sebab, walaupun pandai membca kitab kuning tapi tidak diamalkan, rasanya kurang pas. Ia mencontohkan kitab Fathul Qarib yang membahas masalah fiqih. Menurutya, karena Fathul Qorib adalah kitab fiqih, maka isi kitab tersebut adalah mengatur cara-cara beribadah, sehingga perlu diamalkan karena manusia beribadah setiap hari.
 
“Contoh dalam bab taharah (suci), apakah ini sudah benar-benar kita amalkan, kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari. Masalah taharah memang wajib kita jaga, karena selain berhubungan dengan ibadah, juga berhubungan dengan kebersihan badan,” urainya.
 
Mantan Ketua Gerakan Pemuda Ansor Mayang itu juga menyinggung soal hadiah untuk para juara. Katanya, untuk juara 1,2, dan 3 akan medapatkan tropi dan hadiah lainnya, plus bebas uang pendaftaran dan uang gedung jika kuliah di UIJ. Demikian juga untuk juara harapan 1,2, dan 3, juga medapatkan kompensasi lain jika memilih UIJ sebagai tempat kuliah.
 
“Itu bonus khusus dari rektor, asalkan kuliah di FEBI (Fakultas Ekonomi Bisnis Islam),” terangnya. 
 
Sementara itu, ketua panitia, Muhammad Reza Hisbil dalam laporannya mengatakan bahwa MQK 2019 diikuti oleh 77 peserta dari berbagai sekolah (SMA sederajat) di Kabupaten Jember. Adapun kitab yang dilombakan (pembacaannya) adalah Fathul Qorib.
 
“Kami berharap ini (lomba) dapat meningkatkan minat santri dan pelajar untuk belajar membaca kitab kuning,” pungkasnya. 
 
Pewarta: Aryudi AR 
Editor: Syamsul Arifin