Tasikmalaya, NU Online 

Gerakan Pemuda Ansor se-Kota Tasikmalaya dari tingkat pimpinan anak cabang (PAC, pengurus tingkat kecamatan) hingga ranting (pengurus tingkat desa) tengah sibuk mempersiapkan kelengkapan administrasi organisasi. Kelengkapan tersebut sebagai persiapan menuju konferensi cabang yang akan berlangsung pada Desember 2019 mendatang. 

Sekretaris PC GP Ansor Kota Tasikmalaya Husna Mustofa menegaskan, untuk dapat mengikuti konfercab dan mendapatkan hak memilih, Ansor Kota Tasikmalaya menerapkan aturan yang sangat ketat berupa akreditasi. Di samping melaksanan amanat organisasi yang  sudah diatur dalam Peraturan Organisasi hasil Konbes GP Ansor, juga sebagai meningkatkan mutu kepengurusan.
 

"Akreditasi terhadap pimpinan ranting di lakukan yang pertama melaksanan amanat organisasi yang  sudah diatur dalam Peraturan Organisasi hasil Konbes Ansor," jelasnya Rabu (27/11). 
 

Dikatakan, dalam PD PRT, akreditasi masuk pada pasal 1 peraturan organisasi (PO). Jika tidak lolos akreditasi, maka pengurus ranting dan PAC tidak bisa mengikuti konfercab, apalagi dalam pemilihan ketua baru. 
 

"Peniliain berjenjang ini mulai dari ranting sampai pimpinan anak cabang, kita akan lihat mana yang memperoleh penilaian A, B atau C," tandasnya.
 

Ia menambahkan, akreditasi juga sebagai pemetaan terhadap pimpinan ranting se-Kota Tasikmalaya, akan terlihat mana yang aktif mana yang tidak, mana yang kosong mana yang belum maksimal dan yang sudah total.

Dihubungi terpisah, Ketua Pimpinan Ansor Kota Tasikmalaya, Ricky Assegaf mengatakan, sebagai organisasi modern, tentu sangat penting adanya akreditasi.

Disampaikan, untuk akreditasi tingkat ranting, dilakukan oleh tim dari pimpinan cabang, sedangkan pengurus PAC dilakukan tim akreditasi dari pengurus wilayah Ansor Jawa Barat dan untuk pimpinan cabang akreditasinya dari Pimpinan Pusat.

"Hingga saat ini di Kota Tasikmalaya ada 69 Pimpinan Ranting dan 10 Pimpinan Anak Cabang (PAC) yang memiliki SK. Akreditasi ranting pun sudah dilakukan mulai tanggal 26 November kemarin," pungkasnya.

Kontributor: A. Arif
Editor: Abdullah Alawi