Tasikmalaya, NU Online
Di masa mendatang, tantangan bagi Nahdlatul Ulama termasuk lembaga dan badan otonom yang dimiliki sangat besar. Hal tersebut hendaknya juga disadari oleh para pengurus dan anggota Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama atau IPNU. Apalagi keberadaannya merupakan tombak kaderisasi dan wajah NU di masa yang akan datang.
Penegasan sekaligus peringatan ini disampaikan Ketua Pimpinan Cabangan (PC) IPNU Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Husni Mubarak.
"Kita juga saat ini dihadapkan kepada bonus demografi dimana kaum produktif atau kaum muda lebih besar daripada kaum non-produktif atau orang tua,” katanya, Selasa (23/7).
Dalam pandangannya, ketika anak muda yang lebih banyak tidak produtif, maka bonus demografi itu bukanlah menjadi berkah. “Justri sebaliknya, yakni akan menjadi bencana demografi," ujarnya.
Di samping itu, IPNU juga dihadapkan pada era digitalisasi dan revolusi industri 4.0 seperti kecepatan informasi dan lain sebagainya. "Akhirnya dapat disimpulkan bahwa saat ini bukanlah seberapa pintar seseorang, tetapi yang lebih menentukan adalah kreatifitasnya,” jelasnya. Bukan seberapa keras generasi muda, tapi seberapa cepat bisa menjadikan persaingan akan lebih baik, lanjutnya.
Dirinya meyakini bahwa IPNU merupakan wadah kaderisasi dan wahana kreatifitas potensial bagi para kader NU. "Karenanya, program-program ke depan harus lebih banyak menggali kreatifitas dari para pelajar,” jelasnya.
Dirinya kemudian memberikan contoh kreasi para kader IPNU yang aktif dalam dunia perfilman. “Ini merupakan bukti bahwa IPNU itu bukan sebatas pelajar, bukan sebatas kaum sarungan yang hanya ngelogat di pesantren, tapi kita juga bisa membuat film dan sebagainya,” urainya.
Dirinya yang dipercaya sebagai Ketua PC IPNU Tasikmalaya juga berkomitmen memperkuat kaderisasi. “Karena saat ini IPNU baru memiliki 23 Pengurus Anak Cabang (PAC) dari 39 kecamatan, 9 ranting dari 351 desa dan baru memiliki 21 komisariat se-kabupaten Tasikmalaya,” ungkapnya.
"Pemerataan kaderisasi akan dilakukan dengan merambah ke ranah komisariat di sekolah dan pesantren. Itulah tujuan dan target kita membentuk 100 komisariat di masa mendatang, tentunya kader IPNU tersebut akan kita bina pemenuhan kapasitas dan kreatifitasnya," tandasnya. (Ibnu Nawawi)