Bireuen, NU Online
Dalam rangka meningkatkan wawasan dan pengembangan bahasa Arab di kalangan dayah atau pesantren, Mabna Lughah Bahasa Arab Dayah Ma'hadal Ulum Diniyyah Islamiyyah (Mudi) Mesjid Raya Samalanga, Bireuen, Aceh mengadakan seminar.
Kegiatan dipusatkan di aula kampus IAI Al-Aziziyah Samalanga, Sabtu (14/3).
Hal ini sebagaimana diungkapkan Ketua Mabna Lughah MUDI Samalanga.
"Alhamdulillah, hari ini bukan hanya para santri Mudi Samalanga yang ikut seminar, juga dihadiri santri Dayah Jami'ah Al-Aziziyah Kuta Glee Batee Iliek, Dayah Darul Munawwarah Kuta Krueng dan Dayah Ummul Ayman Samalanga," kata ustadz yang telah mengabdi di mabna lughah dayah tersebut.
Sementara itu Kabid Pendidikan Mabna Lughah Mudi Samalanga, Tgk Juaini mengatakan seminar diisi Syekh ‘Amir As-Siba’i selaku Direktur Akademik the Mother Tongue Center Arabic Language Learning Abu Dhabi Dubai.
"Seminar tersebut juga didampangi Habib ‘Alwi Syihab selaku Mudir Arabic Lingual Center Jawa Timur dan Habib Ahmad Al-Mujtaba,” katanya.
Turut hadir pada acara tersebut Tgk Muntasir Akadir selaku mudir dayah jamiah, Abi Zahrul Fuadi Mubarrak mudir ma’had Ali, Abiya Hatta selaku Mudir Dayah Madani Lampeuneureut.
Tgk Munawir Ibrahim selaku penanggung jawab Mabna Lughah Mudi mengatajan dalam sesi pertama acara tersebut mulai jam 11.00 WIB hingga 13.00 WIB Pengenalan modul Bahasa Arab Markaz Al-Lisan Al-Umm dan Serial Al-Lisan, maka kosakata yang ada telah dikumpulkan dalam bentuk flash card yang dapat diakses melalui komputer atau aplikasi smartphone. Dan aplikasi tersebut juga memiliki banyak latihan interaksi.
Sedangkan pada sesi kedua, sejak pukul14.00 WIB s.d 16.00 WIB kelas percontohan yang diikuti 10 santri hingga 15 santri dengan kemampuan yang seragam dalam bahasa Arab.
"Keunggulan metode ini, penggunaan pengajaran bahasa Arab dengan pendekatan yang sangat komunikatif. Yaitu penggunaan teknik modern dan teknologi terbaru dalam bidang pendidikan yang modulnya memiliki tingkatan serial pemula, tingkat dasar, menengah dan tingkat lanjut," kata Kaprodi KPI IAI Al-Aziziyah Samalanga tersebut.
Terakhir, guru senior Mudi Samalanga itu melihat antusias peserta dalam mengikuti pelatihan hingga selesai karena mendapatkan modul atau konsep baru dan mudah dalam mempelajari bahasa Arab. Santri tidak memerlukan lebih dari satu jam setiap hari untuk kegiatan individual dalam metode ini.
"Hendaknya acara dan seminar seperti bisa berlanjut dan ini menjadi motede yang bisa diajarkan kepada santri dayah sehingga pengembangan bahasa Arab via turas klasik semakin memudahkan santri untuk mengenalnya tanpa melupakan metode lama yang telah diajarkan di dayah," pinta agamawan muda yang enerjik dengan kemampuan bahasa Inggris dan Arab itu.
Kontributor: Helmi Abu Bakar
Editor: Ibnu Nawaawi