Sidoarjo, NU Online
Upaya meringankan dampak dari pembatasan sosial berskala besar penyebaran virus Corona, Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) dan Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo (Unusida) mendirikan Posko Bantuan Dampak Covid 19. Keberadaannya dipusatkan di kampus setempat, yakni Jalan Monginsidi Sidoarjo.
Inisiatif tersebut mendapat sambutan positif Plt Bupati Sidoarjo H Nur Ahmad Syaifuddin yang juga Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid 19 Sidoarjo.
"Ini wujud kepedulian umat beragama di Sidoarjo dan pihak kampus Unusida," katanya di sela acara peresmian Posko Bantuan Dampak Covid 19, Senin (6/4).
Menurutnya, dengan didirikannya posko semacam itu dampak yang ditimbulkan oleh wabah dapat diatasi bersama.
"Virus Corona dilawan dengan virus positif berupa aksi sosial membantu masyarakat yang terdampak," ungkap Cak Nur, sapaannya.
Ia menambahkan bahwa di Sidoarjo sudah ada pergeseran anggaran sebanyak Rp114 milyar untuk penanganan Covid-19. Dana itu diperuntukkan bagi penanganan mulai dari pencegahan hingga dampak sosial ekonomi masyarakat.
Cak Nur juga tidak menampik bahwa anggaran yang ada terbatas jika harus mencukupi semua kebutuhan penanganan. Posko mandiri yang didirikan masyarakat jadi tumpuan mengurangi permasalahan yang timbul.
Sementara Kepala Biro Administrasi Pemerintahan dan Otonomi Daerah Provinsi Jawa Timur, Jempin Marbun mengatakan bahwa tugas posko tidak hanya menerima dan menyalurkan bantuan. Tetapi juga memberikan penjelasan tentang perkembangan isu Covid-19.
"Masalahnya sekarang ini bertambah lagi, yakni berita hoaks. Nah, peran posko juga menangkal itu," tegas Jempin.
Untuk memaksimalkan peran posko, secara teknis Ketua FKUB Sidoarjo KH M Kirom dan Rektor Unusida Fatkul Anam bersepakat akan membagi tugas di masing-masing jajaran.
Dari FKUB akan menerjunkan mulai dari generasi muda hingga anggota keluarga besar yang ada. Sedangkan Unusida menempatkan mahasiswa hingga dosen dan karyawan berjaga di posko secara bergantian.
Teknis pendistribusian bantuan akan dilakukan dengan cara menghindari berkumpulnya massa, sehingga akan langsung diserahkan kepada penerima.
Kontributor: Moh Kholidun
Editor: Ibnu Nawawi