Sembilan macam lomba dalam Festival Ramadhan digelar secara daring oleh IPNU-IPPNU di Pati, Jawa Tengah. (Foto: Dok. PAC IPNU Wedarijaksa)
Para aktivis pelajar NU di Pati Jawa Tengah tak kehilangan semangat dalam memeriahkan bulan suci Ramadhan 1441 H yang diliputi pandemi Covid-19. Mereka tetap berupaya menggelar Festival Ramadhan, sebuah tradisi belasan tahun di daerah itu meski secara daring.
Mereka yang tergabung dalam Pimpinan Anak Cabang Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama Kecamatan Wedarijaksa, Kabupaten Pati menjadwalkan Festival Ramadhan daring selama hampir sepekan. Dimulai sejak Rabu (13/5), sembilan jenis perlombaan sukses terselenggara. Puncak festival ditutup Senin (18/5) malam.
Ketua PAC IPNU Wedarijaksa Axel Zakaria mengatakan, meski sedang dilanda pandemi, acara tahunan festival Ramadhan tetap dilestarikan. Adanya pandemi virus Corona bukan berarti kreativitas kader-kader IPNU dan IPPNU terhenti.
“Kami menyiapkan wadah dan kesempatan kepada rekan rekanita se-kecamatan untuk dapat berkreasi. Namun, tetap menjalankan imbauan pemerintah soal social distancing,” terangnya kepada NU Online melalui telepon pintar, Selasa (19/5).
Berbagai hadiah disiapkan untuk memeriahkan acara tersebut. Di antaranya piala, sertifikat pemenang ranting, buku bacaan, serta piagam peserta. Semangat berorganisasi, lanjut dia, dapat kembali bersemi melalui penyelenggaraan aneka lomba.
Axel menuturkan, festival yang telah turun-temurun dilaksanakan selama 11 tahun itu mendapatkan sambutan antusias yang luar biasa dari para peserta, kendati dilakukan melalui daring.
“Alhamdulillah, saya acungi jempol untuk peserta tahun ini. Seluruh ranting turut berpartisipasi penuh pada festival selama sepekan ini. Seolah mereka sedang melepas rindu dalam berorganisasi setelah sekian lama vakum akibat pandemi,” ungkapnya.
Ia mengaku mendapat dukungan dari berbagai pihak termasuk Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama Wedarijaksa. Salah satunya menyiapkan gedung untuk pelaksanaan istighotsah dan doa bersama sebagai akhir festival yang juga disiarkan langsung melalui media sosial.
Selain itu, MWCNU Wedarijaksa juga berkenan mengisi kegiatan istighotsah dan doa sebagai penutup acara. Dalam puncak acara itu diumumkan para pemenang lomba serta buka bersama perwakilan pengurus IPNU-IPPNU.
Axel berpesan kepada seluruh anggota IPNU-IPPNU di Kecamatan Wedarijaksa agar tetap semangat dalam berorganisasi mesti dalam keadaan pandemi yang mengharuskan kita untuk menjaga jarak aman.
“Adanya pandemi menjadi sebuah tantangan untuk berkreasi. Banyak jalan untuk berkhidmah pada NU. Semoga dapat terus istiqamah dalam menyambung tali silaturrahim dengan para anggota,” ungkapnya.
Tetap produktif
Dihubungi terpisah, ketua PAC IPPNU Wedarijaksa Nilna Fircha mengungkapkan, meski di tengah pandemi, IPNU-IPPNU seharusnya tetap produktif. Terlebih dalam pelaksanaan kegiatan rutin sejak tahun lalu.
“Meskipun berat melaksanakannya secara daring, namun bahagia karena festival tersebut dapat terselenggara. Dengan tekat untuk terus bergerak, Alhamdulillah bisa sampai puncak,” ujarnya bangga.
Menurut dia, sembilan perlombaan yang digelar, yaitu tes pengetahuan akademik, video digital, design stiker, cipta puisi, tournament mobile legends, essay, media sosial terbaik, pengurus PAC terbaik, hingga pimpinan ranting se PAC terfavorit, menjadi daya tarik tersendiri bagi para peserta.
“17 ranting IPNU-IPPNU se-Kecamatan Wedarijaksa ikut serta memeriahkan festival Ramadhan kali ini dengan penuh antusias,” tutur Nilna.
Kontributor: Afina Izzati
Editor: Musthofa Asrori