Workshop HPN Blora: Selain Tahu Strategi, Pengusaha Juga Harus Bayar Zakat
Senin, 14 Maret 2022 | 06:30 WIB
Worskhop pemberdayaan ekonomi bagi para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), Ahad (13/3/2022) di Rumah Makan 'Sambal Lalap' Jl Rekso Diputro Blora diadakan HPN Blora. (Foto: istimewa)
Blora, NU Online
Himpunan Pengusaha Nahdliyin (HPN) Kabupaten Blora, Jawa Tengah mengadakan workshop pemberdayaan ekonomi bagi para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), Ahad (13/3/2022) di Rumah Makan 'Sambal Lalap' Jl Rekso Diputro Blora.
Muhammad Agus Salim, Ketua HPN Kabupaten Blora, dalam rilis yang diterima NU Online mengatakan workshop bertujuan untuk lebih bisa meningkatkan usahanya yang selama ini belum bisa dimaksimalkan dan banyak menghadapi kendala. Kegiatan workshop ini terlaksana karena kebutuhan akan ilmu pengetahuan dan dorongan dari para pengusaha yang selama ini merasa kesulitan dalam mengembangkan usaha.
"Setelah digembleng oleh pengusaha sukses yang notabene adalah seorang kiai, yaitu KHR M Ma'shum Abdul Hamid, mereka sangat bersemangat. Waktu yang dijadwalkan jam 12 siang selesai molor sampai setengah jam lebih," tuturnya.
Pihaknya berharap para pelaku UMKM bisa meniru trik-trik yang diajarkan oleh narasumber dan bisa keluar dari kebuntuan selama ini.
Narasumber memaparkan, setidaknya ada sepuluh problematika UMKM yang perlu diurai dan dicarikan solusinya. Banyaknya pertanyaan yang dilontarkan kepada narasumber memperlihatkan antusiasme para peserta. Di antara solusi yang disampaikan adalah para pelaku UMKM harus punya izin usaha resmi seperti CV atau PT.
"Karena, itu sebagai dasar utama dalam usaha. Di samping itu usahanya harus mampu bersaing dengan kompetitor lain. Modal memang perlu, tapi tanpa adanya inovasi dan kreativitas dalam kemasan dan pemasaran," paparnya.
Menurut Gus Ma'shum, sulit rasanya para pelaku UMKM bisa berkembang, apalagi dengan jumlah kompetitor yang semakin banyak. Karenanya dalam dunia usaha, pengembangan jaringan itu sangat dibutuhkan. "Karena biasanya barang sampai ke konsumen perlu banyak orang dan banyak kota yang harus dilalui," ujarnya.
Gus Ma'shum juga berpesan kesuksesan usaha harus dibarengi dengan mengeluarkan zakat, infak, dan sedekah (ZIS), sesuai anjuran agama. "Tanpa adanya hal itu, sulit rasanya reseki bisa sampai ke tangan pelaku usaha," ujarnya dalam workshop yang diikuti para peserta terdiri dari pengurus PC HPN Blora, pengusaha UMKM, dan kontraktor.
Pewarta: Kendi Setiawan
Editor: Musthofa Asrori