Wujudkan Kemandirian Pesantren, PWNU Lampung Bentuk Forum Ekonomi Bisnis
Senin, 24 Februari 2020 | 13:00 WIB
Para Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Provinsi Lampung dan jajaran pejabat Bank Indonesia seusai peluncuran Forum Ekonomi Bisnis Pesantren (Hebitren) di Salah satu Hotel di Provinsi Lampung, Ahad (23/2). (Foto: Dok. PWNU Lampung)
Nantinya, pesantren-pesantren NU di Provinsi Lampung akan diberikan bantuan untuk kebutuhan pendirian koperasi yang diberi nama Koperasi Persyarikatan Bisnis Pesantren (KPBP).
Direktur Program Sosial BI, Meli, menuturkan, program KPBP yang diinisiasi oleh PWNU Lampung dan BI bisa membangkitkan ekonomi pesantren. Bantuan itu, lanjutnya, merupakan program koperasi sekunder yang ada di BI.
“Perkembangan ekonomi syariah yang sangat pesat di era industri 4.0 harus di respon positip oleh pondok pesantren. Pembinaan BI yang sudah dilakukan sejak 2017 terhadap 6 pondok pesantren di Provinsi Lampung akan terus ditingkatkan dan dikembangkan melalui program holding bisnis pesantren dalam bentuk forum Hebitren dan pendirian koperasi sekunder berbasis pesantren,” kata Meli kepada NU Online.
Ia menginginkan lembaga pendidikan agama seperti pesantren dapat mandiri sehingga dapat mewujudkan kemasalahatan untuk semua terutama untuk santri dan masyarakat kurang mampu.
Ditempat yang sama Ketua PWNU Lampung Mohamad Mukri berharap kerjasama tesebut dapat memberikan kebermanfaatan yang nyata untuk pesantren dan masyarakat. Dia mengapresiasi langkah BI yang mau ikut terlibat mendorong pesantren agar mandiri serta peduli dengan implementasi ekonomi syariah.
“Saya mendukung, dan insyallah kita wujudkan kemaslahatan untuk semua,” tuturnya.
Kegiatan dihadiri Dewan Pakar Hebitren Nasional, Ruslan Abd Ghofur, Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Propinsi Lampung Agus Nopimtu, Kordinator Hebitren Sumbagsel Hasan Errezha yang juga ketua PW LAZISNU Lampung.
Kegiatan ditutup dengan dengan penanda tanganan komitmen bersama antara pondok pesantren, BI dan dinas Koperasi UMKM dalam menggerakkan pemberdayaan ekonomi pesantren melalui koperasi persyarikatan Bisnis Pesantren (KPBP).
Pewarta: Abdul Rahman Ahdori